Nakita.id - Efektifkah jam belajar pagi bagi anak itu sendiri?
Mungkin Moms dan Dads sampai saat ini masih bertanya-tanya terkait jam belajar anak yang biasanya mulai pada pagi hari.
Bahkan, tak sedikit pula yang mempertanyakan keefektifan jam belajar anak tersebut.
Tanpa berlama-lama, berikut ini penjelasan menurut pemerhati pendidikan ini.
Menurut Rizqy Rahmat Hani, karakter setiap anak yang diharapkan itu tidak muncul dari jam sekolah itu sendiri. Apalagi, jika dimajukan.
Bahkan, Rizqy mengungkap, banyak negara lain yang dikenal memiliki kedisiplinan tinggi menggunakan manajemen waktu yang efektif.
"Tapi, karakter tersebut bisa ditumbuhkan bukan dari faktor jam berangkat sekolah dimundurkan atau dimajukan," ungkap Rizqy saat diwawancarai Nakita, Kamis (2/3/2023).
"Banyak faktor, dari ekosistem lingkungan murid, kurikulum, proses pembelajaran, kualitas guru, dan sebagainya," ujar Pemerhati Pendidikan dari Yayasan Guru Belajar ini.
Menurut pemerhati pendidikan ini, jam belajar khususnya yang terlalu pagi justru tidak ideal dan bisa mengganggu banyak hal.
Seperti kesehatan dan kesejahteraan murid karena kurang waktu tidur, waktu dengan keluarga, dan aktivitas lainnya.
Maka dari itu, menurutnya, waktu berangkat sekolah ideal adalah sekitar 07.30 - 08.00.
Baca Juga: Apakah Efektif Jam Belajar Anak Dilakukan pada Pagi Hari? Begini Jawaban Psikolog
"Memberikan waktu anak cukup untuk berinteraksi dengan orangtua di pagi hari, memberikan waktu orangtua membantu mengurus kebutuhan anak belajar di sekolah," tutur Rizqy.
Rizqy memaparkan, setidaknya ada beberapa hal yang dapat dilakukan jika ingin murid memiliki karakter disiplin dan etos kerja yang tinggi.
Diantaranya adalah sebagai berikut.
Menurut Ketua Kampus Pemimpin Merdeka ini, lingkungan pendidikan yang kondusif dapat membantu murid bisa belajar dengan suasana nyaman.
Hal ini menjadi tugas guru dan kepala sekolah yang pekerjaan utamanya mendampingi murid agar dapat meraih masa depannya masing-masing.
Bahkan, guru, tenaga pendidik, dan kepala sekolah sendiri juga bisa menjadi sosok inspiratif di mata murid-muridnya.
Ketika ada tindakan murid yang menantang, bukan hukuman yang harus diberikan sekolah.
Melainkan, pendekatan secara personal untuk mengetahui akar permasalahannya.
Baru setelahnya, berikan motivasi dan dukungan yang tepat.
Rizqy menyampaikan, saat ini sudah ada Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dalam Kurikulum Merdeka.
P5 sendiri bisa menjadi landasan pengembangan program pendidikan masing-masing sekolah.
"Para stakeholder dapat mengembangkan program pendidikan yang tepat, seperti program pengembangan karakter atau program pelatihan keterampilan untuk meningkatkan kedisiplinan dan etos kerja murid. Ini bisa dikaitkan dengan (P5) dalam Kurikulum Merdeka," jelas Rizqy.
Terakhir, tak hanya pihak sekolah yang harus berperan dalam menumbuhkan karakter murid-muridnya.
Pemerhati pendidikan ini juga mengingatkan akan pentingnya peran orangtua dalam menumbuhkan karakter murid.
Untuk ini, pihak sekolah bisa mengundang orangtua secara rutin ke sekolah untuk mengadakan pertemuan.
Dalam pertemuan itu, orangtua diberikan informasi bagaimana agar mereka bisa mendukung pembelajaran anaknya di rumah.
"Seringkali orangtua diundang ke sekolah hanya ketika (pembagian) rapor atau ketika anaknya melakukan kesalahan di sekolah," ujar Rizqy.
"Seharusnya, pihak sekolah membangun hubungan dengan orangtua, rutin mengundang dan berdiskusi," tutupnya.
Nah, itu tadi penjelasan lengkap terkait efektif atau tidaknya jam belajar anak yang diadakan di pagi hari.
Semoga informasi di atas bermanfaat untuk Moms dan Dads semua.
Khususnya, bagi pihak sekolah sebagai tempat belajar anak-anak itu sendiri.
Baca Juga: Ayah Berperan Sama Mengajari Anak Belajar dan Mengerjakan PR, Ternyata Manfaatnya Luar Biasa
Mengenal Istilah Grooming yang Ramai di Video Viral Guru dan Murid di Gorontalo
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR