Nakita.id - Kapan penentuan Ramadan 2023? Banyak orang yang bertanya hal tersebut.
Hal ini karena sebelum puasa Ramadan Moms dan Dads menyiapkan banyak hal.
Khususnya buat Moms, salah satu persiapannya adalah tidak memiliki utang puasa pada tahun sebelumnya, jadi Moms bisa membayar qadha puasa tepat waktu.
Selain itu persiapan menu buka puasa dan sahur juga dipikirkan setiap keluarga, agar tidak bosan dan tidak kesiangan saat menjalankan sahur.
Biasanya soal penentuan Ramadan antara Muhammadiyah dan NU memiliki cara berbeda untuk menentukannya?
Lalu kapan puasa Ramadan 2023 menurut keduanya? Simak selengkapnya di sini.
Baca Juga: Teknologi Pendidikan Menurut Para Ahli
Karena setiap 1 bulan sekali dalam satu tahun pasti ada momen puasa Ramadan, jadi banyak Moms dan Dads bertanya kapan puasa Ramadan tahun ini?
Khususnya bagi Moms dan Dads yang beragama Islam pasti ingin tahu jadwalnya.
Dengan mengetahuinya Moms dan Dads akan lebih siap dan menyiapkan semuanya untuk menyambut Ramadan.
Lantas, awal puasa Ramadan 2023 jatuh pada tanggal berapa?
Hingga saat ini, baru Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah yang telah menetapkan jadwal puasa Ramadan 2023.
Baca Juga: Waktu Terbaik Berhubungan Intim Saat Bulan Puasa Ramadan Agar Tidak Mengurangi Pahala Puasa
Menurut PP Muhammadiyah, 1 Ramadan 1444 H jatuh pada Kamis, 23 Maret 2023.
Merujuk pada keputusan PP Muhammadiyah, bulan puasa kurang 50 hari lagi bila dihitung mundur dari Rabu (1/2/2023) hari ini.
Keputusan PP Muhammadiyah tentang awal puasa Ramadan 2023 berdasarkan hasil hisab Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.
Dalam surat edaran tersebut, ijtimak jelang Ramadan 2023 belum terjadi pada Selasa, 21 Maret 2023 atau bertepatan dengan 29 Syakban 1444 H.
Ijtimak terjadi pada esok hari, yaitu Rabu, 22 Maret 2023 atau 30 Syakban 1444 H pukul 00.25.41 WIB.
"Tinggi bulan pada saat Matahari terbenam di Yogyakarta arta (f = -07° 48¢ LS dan l = 110° 21¢ BT) = +07° 57¢ 17² (hilal sudah wujud)."
"Di seluruh wilayah Indonesia pada saat Matahari terbenam, Bulan berada di atas ufuk," tulis keterangan dalam surat tersebut.
Umur bulan Syakban 1444 H pun digenapkan menjadi 30 hari sehingga 1 Ramadan 1444 H jatuh pada Kamis, 23 Maret 2023.
Dengan demikian, warga Muhammadiyah akan melaksanakan shalat tarawih perdana pada Rabu, 22 Maret 2023 malam.
Lantas mengawali puasa Ramadan 2023 dan bersantap sahur pada Kamis, 23 Maret 2022.
Selain menetapkan 1 Ramadan 1444 H, satu di antara organisasi Islam tersebut juga sudah menetapkan kapan 1 Syawal 1444 H yang merupakan Hari Raya Idul Fitri alias Lebaran 2023.
Baca Juga: Pilihan Terbaik Menu Sahur dan Buka Puasa Sehat dan Bergizi Ala dr Zaidul Akbar
Menurut PP Muhammadiyah, 1 Syawal 1444 H jatuh pada Jumat, 21 April 2023.
Sebab, ijtimak jelang Syawal 1444 H terjadi pada Kamis, 20 April 2023, pukul 11.15.06 WIB.
"Tinggi Bulan Pada saat Matahari terbenam di Yogyakarta arta (f = -07° 48¢ LS dan l = 110° 21¢ BT) = +01° 47¢ 58² (hilal sudah wujud)."
"Di seluruh wilayah Indonesia pada saat Matahari terbenam Bulan berada di atas ufuk," mengutip keterangan dalam surat tersebut.
Sehingga warga Muhammadiyah akan melaksanakan takbiran pada Kamis, 20 April 2023.
Sementara keesokan harinya, Jumat, 21 April 2023 pagi hari, salat Id digelar.
Berikut penetapan hasil hisab Ramadhan hingga Syawal 1444 H dari PP Muhammadiyah:
- 1 Ramadan 1444 H jatuh pada Kamis, 23 Maret 2023
- 1 Syawal 1444 H jatuh pada Jumat, 21 April 2023
Sementara untuk jadwal puasa Ramadan 2023 dari Nahdlatul Ulama (NU) dan pemerintah -dalam hal ini Kementerian Agama (Kemenag)- belum diketahui.
Sebab dalam menetapkan awal puasa Ramadan antara PP Muhammadiyah, NU, dan Kemenag, menggunakan metode yang berbeda.
Baca Juga: Batas Waktu Bayar Utang Puasa Ramadan Tahun Lalu, Segera Dibayar Yuk!
Muhammadiyah memakai metode Hisab hijab wujud al-hilal dalam penentuan awal puasa Ramadan.
Yaitu metode menetapkan awal bulan baru yang menegaskan, bulan Qamariah baru dimulai apabila telah terpenuhinya tiga parameter.
Tiga parameter ini adalah telah terjadi konjungsi atau ijtimak; ijtimak = terjadi sebelum matahari terbenam; dan pada saat matahari terbenam bulan berada di atas ufuk.
Dengan metode hisab, awal dan akhir Ramadan menurut Muhammadiyah telah diketahui hingga tahun 2067.
Sementara NU menentukan awal puasa Ramadan melalui pelaksanaan rukyatul hilal yang dilakukan di sejumlah titik pengamatan.
Hal ini sama seperti Kemenag yang menentukan awal Ramadan dengan pengamatan hilal di seluruh wilayah Indonesia.
Kemudian, Kemenag mengadakan sidang isbat setelah pengamatan hilal atau bulan baru tersebut.
Biasanya, sidang isbat akan diawali dengan seminar posisi hilal awal Ramadan oleh Tim Falakiyah Kemenag.
Kemudian dilanjutkan dengan melaporkan hasil hisab dan pantauan rukyatul hilal oleh tim Kemenag di seluruh Indonesia.
Dari hasil tersebut, Kemenag bersama sejumlah pihak akan memutuskan kapan awal Ramadhan 1444 H atau 2023 dimulai.
Dengan demikian, patut dinanti pengumuman selanjutnya dari pemerintah dan NU terkait kapan 1 Ramadan 1444 H atau 2023.
Baca Juga: Deretan Menu Sahur Sederhana yang Cocok untuk Penderita Maag, Anti Ribet
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR