Nakita.id – Masa kanak-kanak merupakan saat di mana anak mereka mulai lebih aktif dalam mengembangkan hubungan dengan orang lain.
Mereka belajar berinteraksi dengan orang lain atau bermain dengan teman sebayanya.
Sebagian anak secara alami dapat bersosialiasi, namun beberapa di antara mereka kesulitan untuk berinteraksi dengan orang lain.
Hal ini terkadang menjadi kekhawatiran Moms ketika melihat anak tidak mau bergaul.
Kurangnya keterampilan sosial pada anak dapat berakibat pada keterlambatan perkembangan di kemudian hari.
Nah oleh karena itu, penting untuk mengetahui apa saja penyebab anak malas bersosialisasi agar dapat menemukan solusi tepat.
Banyak anak secara alami pemalu dan membutuhkan bantuan untuk bergaul dengan orang lain.
Anak-anak yang gugup akan sering diam dan tidak mau terlibat dalam kegiatan kelompok.
Mereka juga cenderung lebih memercayai orang dewasa daripada anak-anak lain seusia mereka karena mereka tidak banyak berinteraksi dengan mereka.
Anak-anak yang tumbuh dalam keluarga di mana ada banyak pertengkaran atau ketegangan di sekitar mereka kemungkinan kecil untuk mengembangkan keterampilan sosial yang baik.
Jika seorang anak merasa bahwa orangtua mereka memiliki masalah dalam berinteraksi satu sama lain, mereka cenderung mengembangkan hal serupa dalam kehidupan sosialnya.
Baca Juga: Cara Mengatasi Anak Tidak Mau Bergaul dengan Orang Lain
Ketika anak-anak mengalami keterlambatan dalam keterampilan sosial, mungkin sulit bagi mereka untuk bersosialisasi dengan anak lain.
Selain itu anak yang mengalami keterlambatan perkembangan juga mungkin tidak mencapai tonggak sosial dengan kecepatan yang sama dengan anak lain.
Terkadang orangtua ingin melihat beberapa anak bergaul dengan temannya di tahun-tahun prasekolah.
Tapi beberapa anak tidak mulai bermain dengan anak lain sampai taman kanak-kanak atau setelahnya.
Ketika anak-anak memiliki gangguan spektrum autisme ada perbedaan koneksi materi putih di otak.
Masalah dengan interaksi bisa menjadi tanda peringatan dini autisme.
Dalam hal ini, anak-anak mungkin menghindari interaksi dengan teman sebaya atau kesulitan untuk menjalin hubungan sosial dengan teman sebaya.
Perbedaan neurologis lainnya seperti ADHD juga dapat mendasari tantangan dengan beberapa jenis interaksi sosial.
Dalam hal ini, anak mungkin terlalu riuh, memaksa, atau menonjol dalam gaya interaksinya.
Supaya anak mau bergaul, maka dapat membantunya dengan beberapa cara berikut ini.
Moms bisa membantunya dengan cara mengajari beberapa keterampilan yang dibutuhkan dalam bersosialisasi.
Baca Juga: Jangan Dimarahi! Ini Cara Mengatasi Anak Tantrum di Tempat Umum
Seperti ajari anak cara berjabat tangan dan menatap mata seseorang saat berbicara dengannya, juga cara cara memperkenalkan diri dengan nama dan tempat tinggalnya.
Juga dapat berlatih peran dengan anak untuk berlatih menyapa seseorang, menanyakan arah jika tersesat, atau mengucapkan terima kasih saat pelayan membawakan makanan ke restoran.
Moms bisa mendorong anak di dalam kelompok sosial yang menarik minat mereka.
Dia dapat mencoba les olahraga, menari atau musik, atau kegiatan lainnya.
Ini adalah kesempatan untuk belajar dan melatih keterampilan sosial
Alih-alih dalam aktivitas kelompok besar, coba cari aktivitas kelompok kecil.
Ketika kegiatan terstruktur dan bergiliran, interaksi bolak-balik dapat dimodelkan, dan anak dapat meningkatkan kemampuannya untuk bersosialisasi.
Selalu dorong anak untuk berpartisipasi dalam percakapan dan jawab pertanyaan dari teman mereka tentang apa yang mereka lakukan selama akhir pekan, misalnya, atau ke mana mereka ingin bersenang-senang.
Anak seringkali belajar dari orang yang lebih tua. Jadi sebagai orangtua, harus lebih berhati-hati dalam berinteraksi dengan orang lain.
Mereka akan memperhatikan setiap tindakan, bagaimana cara berbicara, bahasa apa yang digunakan, bagaimana orangtuanya menyapa.
Ini adalah kesempatan belajar untuk anak, jadi apa pun yang Moms lakukan, harus memastikan bahwa telah melakukan yang terbaik agar anak belajar dengan baik.
Baca Juga: Tips dan Trik Efektif Mengatasi Anak Tidak Mau Bersosialisasi
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR