Nakita.id - Ada berbagai penyebab rambut beruban, baik di usia senja maupun sejak muda.
Pada dasarnya, rambut beruban muncul karena adanya tanda penuaan.
Tetapi ada penyebab lain, salah satunya kebiasaan keramas yang salah.
Mengutip dari Parapuan, berikut adalah cara keramas yang justru menjadi pemicu utama rambut beruban.
Masalah salah dalam memilih sampo ini bisa menjadi pemicu rambut beruban.
Saat ini, ada berbagai merk, jenis, dan formula sampo yang bisa dipilih.
Namun Moms harus memastikan sampo yang digunakan sesuai dengan kondisi rambut dan kulit kepala, ya.
Karena jika tidak, akan memicu kerusakan dan masalah rambut serta kulit kepala, termasuk rambut beruban.
Pada dasarnya tidak ada jadwal tepat membersihkan rambut atau keramas.
Akan tetapi, jangan terlalu berlebihan karena dapat merusak rambut.
Jangan juga terlalu lama jaraknya agar tidak memicu munculnya bakteri pada rambut dan kulit kepala, yang salah satunya dapat memicu rambut beruban.
Keramas pakain air panas sering jadi pilihan beberapa orang.
Tapi tahukah Moms? Suhu air yang terlalu tinggi bisa merusak batang rambut hingga membuat kulit kepala terlalu kering.
Sehingga tak bisa dipungkiri, jika suhu udara dingin kita ingin memakai air hangat untuk mandi termasuk keramas.
Beberapa orang keramas hanya untuk membuat rambut wangi, bukan bersih.
Alhasil, mereka terburu-buru saat keramas.
Ada baiknya jika Moms tidak buru-buru karena justru akan memicu kerusakan pada rambut.
Moms sangat disarankan untuk menyiram rambut sampai benar-benar basah. Kemudian, pastikan sampo yang digunakan berbusa dengan baik dalam membersihkan rambut.
Apabila Moms merasa rambut masih kotor, maka ulangi proses keramas.
Terakhir, pemicu rambut beruban adalah kebiasaan menyisir rambut yang masih basah.
Ternyata hal tersebut bisa merusak rambut dan kulit kepala, sehingga ambut basah mudah rapuh dan rontok.
Dengan demikian, maka rambut tidak melakukan regenerasi dengan baik dan membuat munculnya uban pada rambut.
Baca Juga: Cara Mudah Mengatasi Uban Tanpa Mencabut, Modalnya Hanya Kentang
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR