Jika lemak yang tersimpan dalam tubuh terlalu banyak maka dapat memicu terjadinya obesitas.
2. Diabetes
Risiko diabetes juga semakin meningkat jika seseorang menerapkan gaya hidup sedentari yang tidak banyak bergerak ditambah terbiasa konsumsi makanan manis serta tinggi kalori.
Hal ini dikarenakan lemak yang menumpuk di dalam tubuh dapat memicu terjadinya resistensi insulin. Padahal hormon insulin ini berperan penting dalam mengolah gula pada tubuh.
3. Penyakit jantung
Seseorang yang kurang bergerak dengan gaya hidup sedentari dapat membuat lemak atau kolesterol menumpuk pada pembuluh darah arteri.
Akibatnya jantung tidak bekerja optimal dan memicu terjadinya penyakit serius, seperti serangan jantung, jantung koroner, dan lain sebagainya.
4. Gangguan mental
Gaya hidup sedentari juga dapat menyebabkan gangguan mental pada seseorang, hal ini karena saat seseorang kurang melakukan aktivitas dan hanya diam di rumah, maka dapat memicu seseorang mengalami gangguan cemas (anxiety disorder) hingga depresi.
Dengan gaya hidup yang lebih aktif dapat secara signifikan mengurangi kondisi kronis, gangguan kesehatan mental, hingga kematian dini.
Oleh karena itu, cobalah beberapa tips berikut ini untuk mengurangi gaya hidup sedentari berikut ini:
Baca Juga: Ketahui Hukum Childfree Menurut Islam Sebelum Memutuskan Ikuti Gaya Hidup Gitasav
- Olahraga secara rutin
- Berjalan ke tempat kerja
- Mengatur pengingat untuk berdiri setiap 30 menit saat bekerja
- Berjalan-jalan saat istirahat makan siang
(Artikel ini sudah tayang di GridHealth dengan judul: Gaya Hidup Penyebab Kematian yang Kasusnya Sering Terjadi di Dunia Versi WHO)
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR