Kemenkes menjelaskan gaya hidup sedentari merupakan kegiatan yang mengacu pada segala jenis aktivitas yang dilakukan di luar waktu tidur, dengan karakteristik keluaran kalori sangat sedikit yakni kurang dari 1,5 METs.
Seseorang cenderung malas melakukan aktivitas fisik atau menggerakkan tubuhnya.
Contohnya adalah duduk di depan laptop dalam waktu lama atau bermain ponsel seharian.
Gaya hidup ini seolah sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan seseorang, terlebih di tengah kemajuan teknologi yang memberikan banyak kemudahan.
Gaya hidup sedentari menyebar ke seluruh dunia karena beragam penyebab yang mendukung, seperti:
- Kurangnya ruang yang tersedia untuk berolahraga
- Meningkatnya perilaku sedentari di tempat kerja seperti pekerjaan kantor
- Meningkatnya perangkat televisi dan video, dan lainnya.
Gaya hidup sedentari memiliki dampak buruk pada kesehatan, inilah yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Obesitas
Kurang gerak akan membuat tubuh tidak mengolah makanan secara sempurna untuk dijadikan energi, akhirnya tubuh akan menyimpan energi dalam bentuk lemak pada tubuh.
Baca Juga: Wujudkan Gaya Hidup Zero Waste, Great Eastern Life Ajak Saya Pilih Bumi Berkolaborasi
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR