Nakita.id - Panjang umur menjadi salah satu doa yang sering diucapkan ketika berulang tahun.
Tentu saja untuk mendapatkan umur panjang Moms dan Dads harus menjaga kesehatan.
Pasalnya banyak orang berumur pendek karena mengalami sakit tertentu.
Apalagi jika sakit tersebut parah.
Demi mendapatkan umur panjang, penting untuk menerapkan hidup sehat.
Moms harus memerhatikan asupan makanan, kebiasaan hingga rajin olahraga.
Faktanya, organisasi kesehatan dunia (WHO) mengungkapkan ada gaya hidup penyebab pendek umur.
Gaya hidup yang dimaksud menjadi penyebab kematian terbanyak di dunia.
Gaya hidup yang dimaksud adalah gaya hidup sedertari.
Gaya hidup ini kerap ditemui seiring dengan kemajuan teknologi dan kemudahan bagi manusia.
Begini penjeleasannya!
Baca Juga: Fakta Obesitas Pada anak, Ini Dia Penyebab dan Cara Mencegahnya
Kemenkes menjelaskan gaya hidup sedentari merupakan kegiatan yang mengacu pada segala jenis aktivitas yang dilakukan di luar waktu tidur, dengan karakteristik keluaran kalori sangat sedikit yakni kurang dari 1,5 METs.
Seseorang cenderung malas melakukan aktivitas fisik atau menggerakkan tubuhnya.
Contohnya adalah duduk di depan laptop dalam waktu lama atau bermain ponsel seharian.
Gaya hidup ini seolah sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan seseorang, terlebih di tengah kemajuan teknologi yang memberikan banyak kemudahan.
Gaya hidup sedentari menyebar ke seluruh dunia karena beragam penyebab yang mendukung, seperti:
- Kurangnya ruang yang tersedia untuk berolahraga
- Meningkatnya perilaku sedentari di tempat kerja seperti pekerjaan kantor
- Meningkatnya perangkat televisi dan video, dan lainnya.
Gaya hidup sedentari memiliki dampak buruk pada kesehatan, inilah yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Obesitas
Kurang gerak akan membuat tubuh tidak mengolah makanan secara sempurna untuk dijadikan energi, akhirnya tubuh akan menyimpan energi dalam bentuk lemak pada tubuh.
Baca Juga: Wujudkan Gaya Hidup Zero Waste, Great Eastern Life Ajak Saya Pilih Bumi Berkolaborasi
Jika lemak yang tersimpan dalam tubuh terlalu banyak maka dapat memicu terjadinya obesitas.
2. Diabetes
Risiko diabetes juga semakin meningkat jika seseorang menerapkan gaya hidup sedentari yang tidak banyak bergerak ditambah terbiasa konsumsi makanan manis serta tinggi kalori.
Hal ini dikarenakan lemak yang menumpuk di dalam tubuh dapat memicu terjadinya resistensi insulin. Padahal hormon insulin ini berperan penting dalam mengolah gula pada tubuh.
3. Penyakit jantung
Seseorang yang kurang bergerak dengan gaya hidup sedentari dapat membuat lemak atau kolesterol menumpuk pada pembuluh darah arteri.
Akibatnya jantung tidak bekerja optimal dan memicu terjadinya penyakit serius, seperti serangan jantung, jantung koroner, dan lain sebagainya.
4. Gangguan mental
Gaya hidup sedentari juga dapat menyebabkan gangguan mental pada seseorang, hal ini karena saat seseorang kurang melakukan aktivitas dan hanya diam di rumah, maka dapat memicu seseorang mengalami gangguan cemas (anxiety disorder) hingga depresi.
Dengan gaya hidup yang lebih aktif dapat secara signifikan mengurangi kondisi kronis, gangguan kesehatan mental, hingga kematian dini.
Oleh karena itu, cobalah beberapa tips berikut ini untuk mengurangi gaya hidup sedentari berikut ini:
Baca Juga: Ketahui Hukum Childfree Menurut Islam Sebelum Memutuskan Ikuti Gaya Hidup Gitasav
- Olahraga secara rutin
- Berjalan ke tempat kerja
- Mengatur pengingat untuk berdiri setiap 30 menit saat bekerja
- Berjalan-jalan saat istirahat makan siang
(Artikel ini sudah tayang di GridHealth dengan judul: Gaya Hidup Penyebab Kematian yang Kasusnya Sering Terjadi di Dunia Versi WHO)
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR