Sehingga, jumlah pengungsi yang terdaftar ada 300 orang.
Kebutuhan para pengungsi di RPTRA Rosela dikatakan sudah tercukupi.
Khususnya, bagi para ibu yang sempat dirundung rasa takut tatkala mengingat peristiwa memilukan ini.
"Yang dibutuhkan hanya penenang saja. Menghilangkan rasa trauma," sambungnya.
Baca Juga: Awas Bisa Sebabkan Kebakaran, Ini Sederet Bahaya Meletakkan Barang di Atas Kulkas
Ibu hamil yang mengungsi juga dilakukan pemeriksaan kesehatan. Para petugas kesehatan yang berjaga di lokasi terus memantau kondisi kesehatannya.
Diketahui, bagi para ibu hamil sudah disediakan makanan serta camilan khusus. Ini dilakukan untuk memastikan kondisi ibu dan janin dalam keadaan baik.
Linda, salah satu ibu hamil yang mengungsi di RPTRA Rosela berpendapat jika semua kebutuhannya selama mengungsi, telah tercukupi dengan baik
Pemenuhan baik makanan, minuman, serta popok untuk anaknya telah tersedia. Ibu dari tiga orang anak ini mengakui akan kesigapan dari pihak pengelola RPTRA dan para donatur yang telah memberikan bantuan.
"Semuanya tercukupi, makanan tersedia, untuk tidur juga nyaman," tutur Linda.
Terlihat di lapangan para pengungsi korban kebakaran mengantre mengambil makanan di beberapa booth.
Pihak Pertamina juga sepenuhnya memberikan bantuan yang dibutuhkan bagi para pengungsi. Untuk anak dan balita, disediakan tempat pengolahan makanan MPASI yang bisa diambil sesuai dengan jam makan.
Sedangkan, pihak Polda Metro Jaya memberikan pelayanan trauma healing kepada warga korban kebakaran terdapat kebakaran Depo Plumpang.
Pihak kepolisian mengajak anak-anak bermain guna menghilangkan trauma akibat peristiwa kebakaran dan posko ini diketahui sudah tersebar di seluruh posko-posko pengungsian.
Baca Juga: Teralis Anti Kebakaran untuk Melindungi Rumah dari Si Jago Merah, Berapa Harganya?
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR