Pemberian susu kental manis tersebut disebabkan karena orangtua Kenzi tidak mampu membeli susu formula.
Seperti kita ketahui, harga susu formula memang lebih mahal dibanding susu formula.
Terkait hal tersebut, juru bicara Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Siti Nadia Tarmizi angkat bicara.
Ia menegaskan, susu kental manis tidak bisa dijadikan sebagai pengganti ASI.
Susu kental manis memiliki kadar gula yang tinggi.
Sehingga, bisa membuat anak mengonsumsi gula yang berlebihan.
Jika anak terus-terusan mengonsumsi gula yang berlebihan, maka kebutuhan nutrisi dan gizinya tidak akan terpenuhi.
Alhasil, anak pun berisiko mengalami stunting atau kekurangan gizi secara kronis.
Ketika anak sudah mengalami stunting, pastinya perkembangan kecerdasan otak menjadi tidak optimal.
"Kadar gula yang lebih tinggi akan menyebabkan konsumsi gula berlebih pada anak sehingga berpotensi anak menjadi tidak tercukupi nutrisi dan gizinya. Ini akan berakibat stunting ataupun perkembangan kecerdasan tidak jadi optimal,” kata Nadia melansir dari Kompas, Rabu (8/3/2023).
Nadia juga menegaskan, susu kental manis bukan secara langsung menjadi penyebab obesitas.
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR