Nakita.id - Berikut sederet peran posyandu dalam mengatasi stunting yang rentan dialami anak.
Stunting merupakan suatu kondisi dimana anak kekurangan gizi secara kronis.
Kondisi sunting merupakan masalah kesehatan yang rentan sekali dialami oleh anak-anak.
Bukan hanya ketika anak tersebut sudah lahir ke dunia, Moms.
Stunting juga bisa dialami anak sejak di dalam kandungan.
Masalah stunting ini memang masih menjadi PR besar untuk Indonesia.
Karena dampak dari stunting ini tentu saja akan mengganggu kualitas dan kuantitas generasi bangsa.
Oleh sebab itu, pemerintah pun terus menggencarkan berbagai upaya untuk mengatasi stunting.
Salah satu upaya pemerintah yang sampai saat ini terus konsisten adalah pelaksanaan kegiatan posyandu.
Menurut Diana Syatri, SSiT, Ketua TP PKK Kelurahan Johar Baru mengatakan, posyandu merupakan upaya pemerintah dalam memudahkan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Khususnya, pelayanan untuk ibu dan anak.
Baca Juga: Pemberian PMT di Posyandu Harus Perhatikan Sederet Hal Ini Menurut Ahli
Memang sebagian besar program Posyandu diperuntuhkan untuk anak-anak.
"Posyandu merupakan upaya dari pemerintah untuk memudahkan masyarakat dalam memperoleh pelayanan ibu dan anak khususnya," tutur Diana dalam Instagram Live Referensi Nakita (Refrenata) yang diadakan pada Kamis (16/3/2023).
Diana mengungkapkan, hampir di setiap lingkungan Rukun Warga (RW) memiliki posyandu.
Posyandu dibangun tentunya memiliki tujuan yang penting.
Salah satunya untuk mencegah peningkatan angka kematian ibu dan bayi.
"Tujuan diadakannya posyandu adalah untuk mencegah peningkatan angka kematian ibu dan bayi," ungkap Diana.
Salah satu penyebab kematian anak adalah stunting.
Peran posyandu sendiri adalah untuk mendeteksi sedini mungkin anak yang mengalami stunting melalui berbagai pengukuran.
Mulai dari, berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, dan lainnya.
"Stunting ini sedang booming dibahas di tahun-tahun terakhir ini, khusus posyandu ini sengaja didekatkan dengan masyarakat, supaya masyarakat bisa mengukur," ucapnya.
Menurut Diana, tidak semua warga memiliki alat pengukuran tinggi badan dan berat badan.
Baca Juga: Kesulitan yang Dialami Para Kader Posyandu Dalam Menjalankan Program
"Tidak semua keluarga memiliki alat untuk mengukur tinggi badan dan berat badan, posyandu lah yang punya," ucapnya.
Para kader posyandu juga sudah dilatih untuk mendeteksi stunting.
"Para kader sudah dilatih untuk mendeteksi hal-hal seperti itu," pungkasnya.
Ketika ada anak yang dicurigai stunting, maka posyandu pun akan merujuk ke puskesmas.
Nantinya puskesmas akan melakukan berbagai pemeriksaan.
Supaya bisa dipastikan, apakah anak benar-benar mengalami stunting atau tidak.
"Anak akan kita rujuk ke puskesmas. Nantinya, puskesmas harus melaksanakan pemeriksaan lebih lanjut apakah benar stunting atau gangguan tumbuh kembang biasa," terangnya.
Nantinya puskesmas juga akan terus berkolaborasi dengan posyandu untuk melakukan pemantauan asupan gizi pada anak yang mengalami stunting.
Anak yang mengalami stunting juga biasanya akan mendapatkan makanan tambahan ekstra.
"Ada tambahan makanan ekstra, untuk stunting ini bisa satu hari 3 kali, sesuai dengan anjuran puskesmasnya," tutup Diana.
Itu dia Moms, peran Posyandu dalan mengatasi stunting.
Baca Juga: Kesulitan yang Dialami Para Kader Posyandu Dalam Menjalankan Program
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR