Nakita.id - Begini kata Kemendagri (Kementerian Dalam Negeri) terkait keberadaan Posyandu di Indonesia.
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) merupakan program yang terus digencarkan oleh Pemerintah hingga kini.
Terutama di tengah misi Indonesia dalam memberantas stunting.
Stunting merupakan masalah kesehatan yang rentan sekali dialami anak-anak.
Kondisi stunting adalah dimana seorang anak kekurangan gizi secara kronis.
Sehingga pertumbuhan fisik dan perkembangan otaknya, pun berpotensi terganggu.
Stunting ini, harus segera diatasi supaya Indonesia tidak kekurangan generasi di masa mendatang.
Salah satu, cara Pemerintah memberantas stunting sendiri adalah dengan mendirikan Posyandu.
Mungkin di kota-kota besar Indonesia, Posyandu mudah sekali untuk ditemukan.
Pasalnya, Posyandu sendiri didirikan di setiap Rukun Warga (RW) yang ada di Indonesia.
Posyandu sengaja dibuat dekat dengan masyarakat supaya balita, remaja, dan lansia yang ada di lingkungan tersebut bisa terkontrol kesehatannya, Moms.
Baca Juga: Aturan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Biskuit untuk Ibu Hamil di Posyandu
Sementara menurut Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, Dr. Eko Prasetyanto, PP, S.Si., M. Si., MA, menjelaskan, Posyandu ini merupakan wadah untuk masyarakat berpartisipasi untuk desa.
Pastisipasi yang dimaksud adalah untuk menciptakan pelayanan terpadu.
"Posyandu adalah salah satu lembaga kemasyarakatan desa. Jadi, Posyandu ini sebagai wadah partisipasi masyarakat yang ada di desa untuk membantu pemerintah desa dalam memberikan pelayanan terpadu," tutur Dr. Eko dalam peliputan khusus bersama Nakita, Rabu (15/3/2023).
Ada berbagai pelayanan yang tentunya, tersedia di Posyandu.
"Jadi, berbagai pelayanan menyangkut, kesehatan, pendidikan, remaja, lansia," sambungnya.
Ya, meskipun kita ketahui, hampir sebagian besar program Posyandu sendiri diperuntuhkan untuk Balita.
Karena Balita memang golongan yang penting sekali untuk dipantau tumbuh kembangnya, Moms.
Idealnya, tumbuh kembang anak harus dipantau 1 bulan sekali, Moms.
Bukan hanya dipantau, tetapi juga perlu dilakukan edukasi.
Supaya Moms, bisa tahu apakah tumbuh kembang sang buah hati berjalan optimal atau tidak.
Sehingga ketika ada masalah Moms pun bisa segera mencari solusi untuk mengatasinya.
Baca Juga: Pemberian PMT di Posyandu Harus Perhatikan Sederet Hal Ini Menurut Ahli
Selain untuk meningkatkan kualitas masyarakat, ada tujuan lain dibangunnya, suatu Posyandu.
Menurut Dr. Eko, tujuan dibangunnya, suatu Posyandu adalah untuk mempercepat berbagai proses.
Misalnya, proses pembinaan dan pemberdayaan masyarakat desa, Moms.
"Karena ini merupakan suatu lembaga kemasyarakatan, tentu saja ini merupakan Langkah untuk mempercepat proses. Proses pembinaan, pemberdayaan masyarakat yang ada di desa," ucapnya.
Dengan demikian, Pemerintah ingin masyarakat desa pun bergerak aktif, terutama di lingkungan sekitarnya.
Masyarakat boleh ikut menyampaikan pendapat, ide, dan kritik dalam pembangunan Posyandu ini.
Semakin aktifnya, warga desa maka daerah tersebut pun akan mengalami kemajuan yang pesat, Moms.
Posyandu yang ada di dalam desa tersebut pun akan menjadi berkualitas.
Karena itu lah, Pemerintah terus menggencakan pembangunan Posyandu ini.
Pembangunan Posyandu ini juga diharapkan, bisa bantu untuk mensosialisasikan apa yang sudah menjadi keputusan di dalam musyawarah desa.
"Karena ini merupakan suatu lembaga kemasyarakatan, tentu saja ini merupakan Langkah untuk mempercepat proses. Proses pembinaan, pemberdayaan masyarakat yang ada di desa," ungkapnya.
Baca Juga: Posyandu atau Dokter Spesialis Anak, Apakah Harus Dikunjungi Secara Seimbang?
Dr. Eko menyampaikan, keberadaan Posyandu di Indonesia memang belum merata.
Hal tersebut disebabkan karena berbagai faktor, Moms.
Salah satu faktor utamanya, adalah di jumlah penduduk, Moms.
Dr. Eko mengungkapkan, desa-desa yang ada di Indonesia ini penduduknya, sangat beravariatif.
"Belum merata keberadaannya, ini karena banyak faktor. Salah satu faktor menyangkut masalah jumlah penduduk, desa di Indonesia ini penduduknya, sangat bervariatif," ucapnya.
Misalnya, salah satu desa di pulau Jawa, ada yang penduduknya, hanya 400 jiwa.
Sementara di desa lainnya, ada yang penduduknya, mencapai 150 jiwa, Moms.
Karena hal tersebutlah yang membuat jumlah Posyandu di Indonesia tidak bisa dipastikan jumlahnya.
"Sehingga jumlah Posyandu juga demikian, bervariatif," ujarnya.
Selain jumlah penduduk, penyebab Posyandu tidak merata di Indonesia adalah masih banyak pihak yang justru berpikir bahwa pembangunan infrastruktur jadi hal yang lebih penting.
"Kedua, menyangkut masalah SDM ini pemahaman. Jadi, ada yang punya pemahaman lebih baik membangun infrastruktur dulu, membangun hal-hal yang sifatnya, kelihatan," tutupnya.
Baca Juga: Sampai Usia Berapa Anak Dianjurkan Untuk ke Posyandu? Ini Jawaban Dokter Spesialis
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR