Nakita.id - Pada mata pelajaran Bahsa Indonesia SMA kelas 11 kurikulum merdeka bab 6, peserta didik akan mempelajari mengenai karya ilmiah.
Penulisan karya ilmiah harus sesuai dengan kaidah yang berlaku.
Data atau pembahasan yang ditampilkan harus berdasarkan fakta. Jadi, bukan opini belaka.
Karya ilmiah memerlukan ragam bahasa yang objektif, reproduktif, dan menggunakan kata yang bermakna denotasi.
1. Objektif
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa objektif adalah mengenai keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi.
Menurut Laba & Rinayanthi (2018: 18) objektif artinya setiap pernyataan ilmiah dalam karyanya harus didasarkan kepada data dan fakta.
Dalam mempertahankan objektivitas karya ilmiah di antaranya ditandai dengan penggunaan kalimat pasif.
Kata ganti yang digunakan adalah kata ganti yang menunjukkan orang tersebut sebagai pelaku kegiatan, misalnya peneliti, bukan aku, kamu, atau ia.
2. Reproduktif
Pengertian informasi yang dibaca pembaca harus benar-benar sama dengan pengertian yang disampaikan penulis.
3. Bermakna Denotatif
Pemilihan kata akan memengaruhi makna kata. Oleh karena itu pada penulisan karya ilmiah, pemilihan kata yang mempunyai makna denotatif sangatlah penting. Makna denotatif adalah makna yang sesuai konsep asalnya tanpa penambahan makna berdasarkan perasaan pembaca.
Kali ini, akan dibahas mengenai perbaikan kalimat pada karya ilmiah supaya menggunakan kalimat efektif dan bahasa baku. Berikut kunci jawaban Kegiatan 1 halaman 202 nomor 6 mengenai karya ilmiah berjudul Maleo Senkawor.
1. Tulisan awal: Di desa Saluki Sulawesi Tengah dapat ditemukan burung maleo senkawor. Burung maleo yang jambulnya berwarna hitam ini sudah mulai langka.
Setelah diperbaiki: Di desa Saluki Sulawesi Tengah dapat ditemukan burung maleo senkawor dengan jambul warna hitam yang sudah mulai langka.
2. Tulisan awal: Burung maleo berkembang biak dengan bertelur. Namun, telur ini tidak ditetaskan oleh induk maleo. Saat hendak bertelur, induk maleo dan pasangannya menggali lubang-lubang galian sedalam 50 cm atau lebih. Telur burung maleo dipendam di dalam tanah dan ditinggalkan.
Setelah diperbaiki: Burung maleo termasuk ovivipar, yaitu berkembang biak dengan cara bertelur. Ciri khas dari burung Maleo ini adalah ketika hendak bertelur, induk maleo dan pasangannya akan menggali lubang galian sedalam 50 cm atau lebih kemudian ditinggalkan.
3. Tulisan awal: Biasanya telur ini dipendam di pantai berpasir panas atau pegunungan yang memiliki sumber panas bumi. Panas dari alam ini yang akan membantu proses penetasan.
Setelah diperbaiki: Biasanya telur dipendam di pantai berpasir panas atau pegunungan yang memiliki sumber panas bumi. Panas alami ini akan membantu proses penetasan telur.
4. Tulisan awal: Walaupun sepasang burung maleo menggali banyak lubang galian untuk memendam telur, telur mereka hanya satu butir. Galian yang jumlahnya banyak itu untuk mengecoh predator. Telur burung maleo ukurannya seperti raksasa bila dibanding dengan telur ayam, ukurannya lima kali lebih besar.
Setelah diperbaiki: Dalam sekali bertelur, burung maleo hanya menghasilkan satu butir telur. Ukuran telur burung maleo sekitar lima kali dari telur ayam. Namun, pasangan burung maleo akan membuat banyak lubang galian untuk mengecoh predator.
Baca Juga: Kaidah Penulisan Daftar Pustaka Pada Karya Ilmiah, Bahasa Indonesia SMA Kelas 11 Kurikulum Merdeka
5. Tulisan awal: Para pemangsa, selain menyukai telur maleo juga merupakan pemangsa anak burung maleo.
Setelah diperbaiki: Selain menyukai telur male, para pemangsa juga akan mengincar anak burung maleo.
6. Tulisan awal: Sedari menetas, anak burung maleo harus dapat menghindari hewan pemangsa seperti ular, elang, kucing, dan babi hutan.
Setelah diperbaiki: Supaya bertahan hidup, anak burung maleo sedari menetas harus bisa menghindari hewan pemangsa seperti ular, elang, kucing, dan babi hutan.
7. Tulisan awal: Karena habitatnya yang unik ini, populasi maleo senkawor makin sedikit.
Setelah diperbaiki: Populasi maleo sekanwor semakin sedikit karena memiliki habitat yang unik.
8. Tulisan awal: Saat ini maleo senkawor mempunyai status genting (endangered) menurut IUCN.
Setelah diperbaiki: Saat ini, maleo senkawor memiliki status endangered (EN) atau terancam menurut IUCN.
Itulah dia kunci jawaban Kegiatan 1 halaman bab 6 Bahasa Indonesia kelas 11 kurikulum merdeka.
Harap menggunakan kunci jawaban ini secara bijak.
Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Kaidah Penulisan Karya Ilmiah Bagian Inti, Bahasa Indonesia SMA Kelas 11 Kurikulum Merdeka
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR