Urutan peristiwa biasanya akan menjelaskan cerita yang memiliki nilai sejarah secara gradual.
Gradual sendiri bisa diartikan sebagai berangsur-angsur atau sedikit demi sedikit.
Hal ini membuat urutan peristiwa menjadi lebih kronologis atau sesuai dengan waktu terjadinya peristiwa.
Bagian ketiga dari struktur teks cerita sejarah adalah reorientasi. Reorientasi sendiri dapat bersifat opsional atau dapat digunakan dan dapat tidak digunakan.
Pada bagian ini, penulis biasanya menggunakan untuk memberikan komentar pribadi terhadap cerita yang disusunnya.
Reorientasi sendiri terletak di bagian akhir dari teks cerita sejarah, sehingga penulis berhak melakukan peninjauan kembali tentang topik yang telah ditulis.
Bagian ini bisa berupa saran maupun berupa kritik.
Teks sejarah terdiri dari beberapa jenis, lo. Apa saja, ya?
Jenis teks cerita sejarah yang pertama yaitu fiksi atau biasa dikenal dengan novel sejarah.
Sebagai sebuah karya sastra, novel memang identik dengan karangan imajinatif.
Namun, banyak novel sejarah yang memuat fakta sejarah tentang suatu peristiwa. Misalnya saja, novel Tetralogi Pulau Buru karya Pramoedya Ananta Toer.
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR