Nakita.id - Berbeda dengan Amerika yang selalu menyimpan telur di kulkas, orang Eropa tak melakukannya.
Padahal banyak negara Eropa pernah mengalami epidemi Salmonella (yang disebabkan telur) yang sama selama tahun 1980-an.
Sementara Amerika Serikat menerapkan peraturan untuk mencuci dan menyimpan telur di kulkas, banyak negara Eropa meningkatkan sanitasi dan memvaksinasi ayam agar kebal Salmonella untuk mencegah infeksi sejak awal.
Misalnya, setelah sebuah program di Inggris Raya memvaksinasi semua ayam petelur terhadap strain yang paling umum dari bakteri ini, jumlah kasus Salmonella di negara tersebut turun ke level terendah dalam beberapa dekade.
Berlawanan dengan Amerika Serikat, mencuci dan mendisinfeksi telur adalah tindakan ilegal di Uni Eropa.
Namun, Swedia dan Belanda merupakan pengecualian.
Meskipun hal ini mungkin tampak tidak sehat bagi orang Amerika, kutikula dan cangkang telur dibiarkan tidak rusak, berfungsi sebagai lapisan pertahanan terhadap bakteri.
Selain kutikula, putih telur juga memiliki pertahanan alami terhadap bakteri yang dapat membantu melindungi telur hingga tiga minggu.
Oleh karena itu, menyimpan telur di suhu dingin atau kulkas dianggap tidak perlu di sebagian besar Eropa.
Faktanya, Uni Eropa merekomendasikan agar telur tetap dingin - tetapi tidak didinginkan - di supermarket untuk mencegahnya memanas dan membentuk kondensasi selama perjalanan pulang Anda.
Karena telur dari Uni Eropa diperlakukan berbeda dari telur AS, tidakmasalah untuk mengeluarkan telur dari lemari es di sebagian besar Eropa selama Anda berencana untuk segera mengolahnya menjadi makanan.
Baca Juga: Jawabannya Tak Terduga, Telur Sebaiknya Disimpan di Dalam Kulkas atau di Suhu Ruang?
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR