Tubuh kekurangan cairan dikenal dengan istilah dehidrasi. Kondisi ini dapat terjadi ketika tubuh melewatkan sahur, padahal tubuh membutuhkan cairan 8 gelas sehari yang mana dapat dipenuhi saat sahur dan buka puasa.
Sehingga, saur penting dilakukan agar tubuh dapat menyimpan cairan dan tidak mengacaukan sistem metabolisme di dalam tubuh.
Jika kondisi ini terjadi pada Moms, beberapa gejala yang umum dirasakan seperti pusing, lemas kekurangan energi hingga urine berwarna gelap.
Malnutrisi atau kurang gizi merupakan salah satu akibat melewatkan sahur. Ini karena tubuh membutuhkan asupan vitamin, mineral dan protein ketika sahur agar dapat menjalankan fungsinya dengan baik.
Sehingga tanpa sahur, dari mana tubuh akan mendapatkan nutrisi?
Jika dibiarkan, malnutrisi dapat menimbulkan hilang konsentrasi, depresi, kehilangan lemak, jaringan tubuh dan massa otot.
Melewatkan sahur dapat mengakibatkan masalah kesehatan pada lambung. Bahkan, kondisi ini bisa bertambah buruk bagi Moms yang memiliki penyakit GERD atau tukak lambung.
Akibatnya, tubuh mengalami peningkatan keasaman dan melepaskan asam di waktu lapar membutuhkan bahan bakar.
Jika asam lambung tidak memproses makanan dengan segera, maka asam bisa naik ke kerongkongan, perut hingga jantung,
Sahur dipercaya dapat membantu menyeimbangkan tekanan darah dan kadar gula darah. Sehingga jika terlewatkan, kadar gula darah yang dibutuhkan oleh tubuh bisa berkurang.
Menurunnya kadar gula darah inilah yang dapat memicu migrain dan pusing. Terlebih, bagi Moms yang memiliki masalah kurang gula darah, maka tidak dianjurkan melewatkan waktu sahur.
Baca Juga: Kreasi Menu Sahur untuk Diet Selama Puasa, Tetap Dapat Gizi Seimbang
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR