Contoh kutipan teks cerita sejarah yang memuat nilai budaya:
Dan bila orang mendarat dari pelayaran, entah dari jauh entahlah dekat, ia akan berhenti di satu tempat beberapa puluh langkah dari dermaga. Ia akan mengangkat sembah dihadapannya berdiri sela baginda, sebuah tugu batu berpahat dengan prasasti peninggalan Sri Airlangga.
Bila ia meneruskan langkahnya, semua saja jalanan yang dilaluinya, jalanan ekonomi sekaligus militer. Ia akan selalu berpapasan dengan pribumi yang berjalan tenang tanpa gegas, sekalipun di bawah matahari terik.
Nilai budaya dalam kutipan teks tersebut adalah mengenai nilai budaya timur yang mengajarkan untuk hidup tenang, tidak tergesa-gesa dalam menjalankan kehidupan.
Selain itu, segala sesuatu akan selalu dihubungkan dengan kejadian alam dunia.
Nilai estetis adalah nilai yang termuat pada teks cerita sejarah dan berkaitan dengan keindahan teknik yang digunakan oleh penulis dalam menyajikan ceritanya.
Nilai estetis ini bersifat relatif, sehingga keindahan yang dilihat oleh satu orang dengan orang lain dapat berbeda.
Nilai moral adalah nilai yang termuat dalam teks cerita sejarah dan berkaitan dengan ajaran mengenai akhlak budi pekerti manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh kutipan teks cerita sejarah yang memuat nilai moral atau nilai etik:
“…juga sang adipati Tuban Arya Tumenggung Wilwatikta tidak bebas dari ketentuan Maha Dewa. Sang Hyang Widhi merestui barangsiapa yang memiliki kebenaran dalam hatinya. Jangan kuatir, kepala desa! Kurang tepat jawabanku, kiranya?
Ketakutan selalu menjadi bagian dari mereka yang tidak mau menegakkan keadilan. Kejahatan selalu jadi bagian dari mereka yang mengingkari kebenaran maka melanggar keadilan. Dua-duanya busuk dua-duanya sumber keonaran di bumi ini….”, dan ia teruskan nasihatnya tentang kebenaran dan keadilan dari kedudukanya di tengah-tengah masyarakat dan para dewa.
Baca Juga: Menganalisis Isi dan Kebahasaan Novel, Bahasa Indonesia SMA Kelas XII Kurikulum Merdeka
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR