Nakita.id - Jangan sampai satu dari semua anggota keluarga Moms alami penyakit TBC.
Maka dari itu penting mengetahui cara penularan TBC hingga cara mencegah penularannya.
Moms bisa simak selengkapnya di bawah ini untuk mendapatkan informasi lebih dalam mengenai cara penularan TBC hingga cara mencegahnya.
Bakteri TBC menyebar melalui udara ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, berbicara, bernyanyi, atau tertawa.
Orang lain yang berada di dekatnya dapat tertular dengan menghirup bakteri tersebut.
Namun, penyakit TBC tidak dapat menyebar melalui barang-barang pribadi.
Seperti pakaian, tempat tidur, gelas minum, peralatan makan, jabat tangan, toilet, atau barang lain yang telah disentuh oleh penderita TBC.
Ventilasi yang baik adalah tindakan yang paling penting untuk mencegah penularan penyakit ini.
Kebanyakan orang yang menghirup bakteri TBC mampu melawan bakteri dan menghentikan pertumbuhannya.
Bakteri menjadi tidak aktif pada orang-orang ini, menyebabkan infeksi TB laten.
Meskipun bakteri tersebut tidak aktif, mereka tetap hidup di dalam tubuh dan dapat menjadi aktif nantinya.
Baca Juga: Kenali Ciri-ciri TBC Pada Anak dan Ibu Hamil Serta Risikonya
Beberapa orang dapat memiliki infeksi TBC laten seumur hidup, tanpa menjadi aktif dan berkembang menjadi penyakit TBC.
Namun, TBC dapat menjadi aktif jika sistem kekebalan melemah dan tidak dapat menghentikan pertumbuhan bakteri.
Adapun gejala khas TBC meliputi batuk terus-menerus yang berlangsung lebih dari tiga minggu dan biasanya mengeluarkan dahak, yang mungkin berdarah.
Penurunan berat badan, keringat malam, demam, mudah lelah, tidak nafsu makan, dan bengkak yang tidak mudah hilang.
Tidak dapat dipungkiri, siapapun dapat terkena penyakit TBC.
Namun, terdapat beberapa kondisi yang menempatkan seseorang memiliki risiko tinggi tertular penyakit ini.
Dilansir dari Patient, berikut ini adalah orang yang paling berisiko terkena penyakit TBC.
- Kontak dekat dengan orang yang memiliki TB aktif di paru-paru.
Misalnya, tinggal serumah, atau menghabiskan banyak waktu dengan orang tersebut.
- Jika tinggi di negara atau tempat tinggal di mana penyakit TBC umum terjadi.
- Memiliki kondisi medis yang melemahkan sistem kekebalan tubuh seperti infeksi HIV, diabetes, dan beberapa jenis kanker.
Baca Juga: Ini 5 Hal yang Bisa Moms Lakukan Demi Pencegahan TBC Pada Anak
- Malnutrisi atau kondisi seseorang mengalami gizi buruk dan kekurangan vitamin D
- Bayi, anak kecil dan orangtua lebih rentan terhadap TBC.
Salah satu cara pencegahan yang bisa Moms lakukan agar anak terhindar dari TBC adalah melakukan vaksinasi.
Vaksin adalah mikroorganisme, baik sel utuh maupun bagian sel yang bersifat toksik, yang sudah dilemahkan dan dimasukkan ke tubuh guna merangsang tubuh membentuk antibodi.
Moms bisa memberikan vaksin BCG yang secara spesifik merangsang pembentukan antibodi terhadap bakteri TB.
Moms bisa mendapatkan jenis vaksin ini di pusat pelayanan kesehatan terdekat, seperti puskesmas, posyandu, atau rumah sakit.
Cara pencegahan TBC pada anak selanjutnya adalah dengan memerhatikan asupan makanan.
Pastikan Moms memberi makanan yang kaya akan gizi dan juga nutrisi.
Makanan yang baik untuk anak-anak adalah sayuran, buah-buahan, ikan-ikanan, kacang-kacangan, dan lainnya.
Makanan bergizi seimbang bisa meningkatkan imunitas Si Kecil.
Sehingga bisa membantu memengari bakteri penyebab TBC.
Baca Juga: Dampak TBC pada Ibu Hamil, Apakah Bisa Menyebabkan Janin Terinfeksi TBC? Ini Penjelasannya
Pastikan lingkungan sekitar tetap bersih untuk mencegah TBC pada anak.
Usahakan kondisi ruangan di dalam rumah tidak lembab dan sinar matahari dapat masuk ke dalam rumah.
Lingkungan dengan kriteria tersebut bisa mencegah perkembangbiakan bakteri penyebab TBC. Ini juga dilakukan untuk menurunkan kemungkinan Si Kecil tertular TBC.
TBC bisa disebabkan oleh banyak faktor.
Salah satunya dapat menular melalui udara yang Si Kecil hirup. Dengan mengetahui orang yang jadi sumber penularan, penularan TBC bisa ditekan.
Sumber penularan bisa saja terjadi dari orang dewasa serumah. Serta orang lain yang ada di lingkungan sekolah dan tempat anak beraktivitas.
Apabila Si Kecil sudah menandakan adanya gejala TBC, segera konsultasikan ke dokter.
Penanganan yang cepat bisa membantu pengobatan TBC sebelum kondisinya semakin mengkhawatirkan.
Nantinya dokter akan memberikan pengobatan yang sesuai dengan kondisi yang dialami pasien.
Lakukan pencegahan dengan menerapkan etika batuk. Gunakan masker selama 2 bulan pertama pengobatan ya Moms.
Pengobatan yang lebih cepat membuat TBC cepat tertangani dan membuat kondisi anak bisa segera pulih dan terhindar dari kondisi berisiko.
Baca Juga: Pasien TBC Kategori 1, Bagaimana Tahap Pengobatannya yang Tepat?
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR