Orang-orang yang biasanya berkapasitas untuk membicarakan hal itu misalnya psikolog atau pegiat parenting yang berfokus pada masalah autisme.
Tak ada salahnya juga jika Moms menghadiri acara lokal seperti webinar atau seminar mengenai autisme.
Dengan begitu, Moms bisa bertemu orang-orang yang bersedia berbagi cerita dan pengetahuan mengenai hal tersebut.
2. Jelaskan pada anak dengan singkat namun jelas
Anak-anak mungkin sudah pernah menemukan anak-anak lainnya penyandang autisme.
Barangkali, ada juga salah satu atau beberapa teman anak di sekolah atau di luar sekolah dengan disabilitas tersebut.
Anak mungkin akan merasa bingung dengan sikap dan kebiasaan temannya tersebut.
Itulah saat yang tepat untuk menjelaskan pada anak mengenai autisme.
Melansir dari Indy's Child, Moms bisa memberitahu apa penyebab austisme dan bagaimana dampaknya terhadap seorang anak.
Misalnya, dengan kalimat seperti "dia memiliki autisme dan beberapa anak memang terlahir seperti itu. Autisme mempengaruhi cara kerja otaknya, jadinya ia kesulitan untuk bicara, memahami omongan orang lain, berteman, atau menenangkan diri kalau sedang cemas,".
Hal yang perlu dihindari oleh Moms dan Dads adalah membicarakannya seolah hal tersebut tabu dan tak boleh untuk dibicarakan, ya.
Baca Juga: Putri Kecil Young Lex Mengalami Autisme, Ternyata Ini Sederet Penyebabnya
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR