Nakita.id – Peringatan Hari Autisme Sedunia jatuh pada tanggal 2 April setiap tahunnya.
Momen ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan kepedulian terhadap orang dengan autisme,
Pada tahun 2023 World Autism Awareness Day mengusung tema "Transformation: Toward a Neuro-Inclusive World for All".
Adapun artinya adalah "Transformasi: Menuju Dunia Neuro-Inclusive untuk Semua".
Adanya dukungan tersebut diharapkan bisa mengatasi hambatan dan meningkatkan kehidupan orang autis, serta mengoptimalkan potensi diri mereka.
Autis atau autism spectrum disorder (ASD) adalah gangguan perkembangan yang disebabkan oleh gangguan perkembangan otak.
Anak yang mengalami autisme dapat berbeda dari anak satu dengan yang lainnya.
Penderita autis biasanya memiliki perilaku, cara berkomunikasi, dan belajar yang berbeda dari kebanyakan orang.
Gejala autisme Autis biasanya akan dimulai sebelum usia 3 tahun dan gejalanya bertahan seumur hidup.
Beberapa anak mungkin menunjukkan gejala autis sebelum berusia 12 bulan.
Dilansir dari PyschCentral, menurut sebuah studi tahun 2019, pada 41,9% anak autis, gejala pertama kali terlihat antara 7 dan 12 bulan.
Baca Juga: Hari Peduli Autisme Sedunia 2023, Begini Cara Berikan Pemahaman Anak Tanpa Autisme Soal Autisme
Selain itu, keterlambatan bahasa adalah salah satu alasan paling umum untuk mendorong evaluasi ASD.
Namun, karena bayi masih dalam tahap perkembangan paling awal, tanda-tanda autisme sulit dikenali.
Berikut adalah beberapa tanda yang harus diwaspadai.
Bayi mulai melakukan kontak mata saat berusia sekitar 2 bulan.
Studi yang lebih tua menunjukkan bahwa penurunan kontak mata antara 2 dan 6 bulan dapat mengindikasikan autisme.
Tanda autisme pada bayi berikutnya adalah gangguan dalam berkomunikasi.
Ini termasuk kurangnya respons terhadap namanya, kurangnya gerakan, dan keterlambatan bahasa.
Misalnya: pada usia 4 bulan, bayi harus mulai mengeluarkan suara, celoteh, atau mendengkur, di 6 bulan, bayi sering kali mulai merespons namanya, dan Menunjuk benda harus mulai muncul pada usia 9 bulan.
Pada usia sekitar 4 bulan, bayi mungkin menunjukkan minat pada orang lain dan menanggapi kasih sayang.
Jika perilaku ini tidak ada atau sepertinya bayi sering berada di dunianya sendiri, ini menunjukkan perlunya berbicara dengan ahli kesehatan tentang skrining autisme.
Menurut CDC, bayi usia 2 bulan harus mulai mengikuti gerakan dengan matanya.
Baca Juga: Kenali 5 Ciri Anak Menderita Autisme dan Cara Orang Tua Mengatasinya
Pelacakan mata yang berkurang bisa menjadi tanda awal autisme atau kecacatan perkembangan lainnya.
Bayi tersenyum pertama kali sekitar usia 2 bulan.
Jika bayi tampaknya tampaknya terlambat dalam kemampuan tersenyumnya atau melihat semakin sedikit senyumnya, maka perlu membawanya ke dokter anka.
Kehilangan keterampilan yang nyata bisa menjadi tanda ASD.
Sebagai contoh, bayi yang mengoceh mungkin terlihat lebih sedikit mengoceh dari waktu ke waktu,
Seiring bertambahnya usia anak, tanda-tanda autisme mungkin lebih mudah diidentifikasi. Hal-hal yang harus dicari antara lain:
- Keterlambatan atau tidak adanya ucapan
- Echolalia atau mengulangi kata atau frase tanpa maksud untuk berkomunikasi
- Gerakan berulang termasuk mengepakkan tangan, berputar, atau mengayun
- Minat yang kuat pada objek selain mainan, atau menyusun mainan dalam barisan yang teratur alih-alih memainkannya seperti yang dimaksudkan
- Kesulitan dengan perubahan dalam rutinitas, keterlambatan toilet training, hingga masalah pencernaan yang sedang berlangsung
Baca Juga: Begini Cara Menyikapi Pubertas Anak Berkebutuhan Khusus Autisme
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR