Nakita.id - Salah satu materi Bab 5 Bahasa Indonesia SMA kelas 12 kurikulum merdeka.
Babad masuk salah satu genre sastra klasik.
Umumnya babad mengandung cerita mengenai sejarah, mitos, hingga kepercayaan.
Berisi cerita sejarah yang umumnya lebih berupa cerita daripada uraian sejarah meskipun yang menjadi pola adalah memang peristiwa sejarah.
Sebagian babad ditulis dalam bentuk puisi atau macapat.
Berikut ini beberapa bentuk cerita babad yang dapat dijumpai di masyarakat.
Babad Tanah Jawi merupakan kitab yang menceritakan silsilah raja-raja Jawa.
Dimulai dari Nabi Adam, Nabi Sis, Nurcahya, Nurasa, Sang Hyang Wenang, Sang Hyang Tunggal, dan Bathara Guru.
Bathara Guru bertakhta di Suralaya berputra lima orang di antaranya adalah Bathara Wisnu yang kemudian turun ke dunia menjadi raja pertama di Pulau Jawa dengan gelar Prabu Set.
Jadi, Bhatara Wisnu yang menurunkan raja-raja Jawa.
Selanjutnya diceritakan pula tentang Raja Jawa dan kerajaan, seperti Pajajaran, Majapahit, dan Demak.
Walaupun kitab Babad Tanah Jawi dimaksud sebagai cerita sejarah, kitab itu ternyata banyak sekali mengungkapkan hal-hal yang tidak masuk akal.
Namun, dalam kitab ini ada pula beberapa keterangan yang dapat kita gunakan sebagai pedoman untuk penelitian sejarah.
Seperi namanya, Babad Cirebon berasal dari Cirebon.
Kitab ini dinamakan juga Daftar Sejarah Cirebon dan kitab Silsilah Segala Maulana di Tanah Jawa atau Hikayat Hasanuddin.
Babad Cirebon adalah saduran dari kitab Sejarah Banten Rante-Rante yang mengisahkan riwayat beberapa orang wali di Jawa, terutama Sunan Gunung Jati lengkap dengan silsilah dan kedatangan Pangeran Pajunan di Cirebon.
Sunan Ampel dalam kitab ini disebut Pangeran Ampel Denta.
Dalam kitab ini juga dikisahkan penyebaran agama Islam di Banten dan raja-raja Banten, sejak Sultan Hasanuddin hingga Sultan Abdul Mufakir.
Kitab itu juga memuat silsilah Sultan Ahmad ’Abd al Arifin yang berasal dari Demak.
Babad Cirebon dapat kita katakan sebagai kitab sejarah.
Sejarah Melayu dinamakan juga Sulalatus Salatin, ditulis oleh Bendahara Tun Muhammad, Patih Kerajaan Johor.
Kitab ini ditulis atas perintah Raja Abdullah, adik Sultan Ala’uddin Riayat Syah III.
Baca Juga: Mengungkapkan Opini dalam Bentuk Artikel, Bahasa Indonesia SMA Kelas 12 Kurikulum Merdeka
Sejarah Melayu dimulai dari riwayat Iskandar Zulkarnain dari Macedonia.
Seorang keturunannya tiba di Bukit Seguntang, Palembang, lalu menjadi raja.
Kerajaan ini kemudian berpindah ke Singapura, dan selanjutnya ke Malaka.
Bagian terbesar kitab ini mengisahkan tentang raja-raja, rakyat, dan adat-istiadat di Kerajaan Malaka sampai jatuhnya ke tangan Portugis.
Bagian terakhir membentangkan nasib dan usaha-usaha raja-raja Malaka dalam menegakkan kembali kerajaan lamanya di Johor.
Kitab Tambo Minangkabau mengisahkan tentang kerajaan-kerajaan, raja-raja, dan tokoh-tokoh Minangkabau, Sumatra Barat.
Seperti cerita babad, cerita tambo juga penuh dengan keajaiban, kegaiban, dan kesaktian tokoh-tokohnya.
Lontara Bugis berisi kisah sejarah Kerajaan Bugis di Sulawesi Selatan.
Seperti halnya babad dan tambo, lontara bercerita pula tentang raja-raja dan tokoh-tokoh Bugis dengan keajaiban, dan kesaktiannya.
Itulah dia penjelasan lengkap mengenai jenis babad materi Bahasa Indonesia SMA kelas 12 kurikulum merdeka.
Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Mengevaluasi Informasi Fakta dan Opini, Bahasa Indonesia SMA Kelas 12 Kurikulum Merdeka
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR