Bisa jadi karena infeksi jamur, vaginosis bakteri, trikomoniasis, gonore, atau klamidia.
Wanita yang alami salah satu dari infeksi di atas akan memiliki jaringan area kewanitaan yang meradang.
Penetrasi di jaringan yang meradang bisa sebabkan iritasi, pegal, atau nyeri setelah berhubungan.
Penyebab nyeri setelah hubungan intim lainnya pada area kewanitaan bisa karena alergi.
Beberapa alergi yang umum yaitu lateks, pelumas, mainan penambah kepuasan, dan sebagainya.
Dalam kasus alergi, rasa nyeri bisa disertai rasa gatal dan terbakar.
Bisa saja sampai area kewanitaan bengkak.
Dalam kasus yang jarang terjadi, wanita bisa alergi air mani yang dikenal sebagai hipersensitivitas plasma mani).
Alih-alih kulit, penyebab pegal setelah hubungan badan bisa karena otot panggul.
Saat orgasme, otot panggul bisa berkontraksi dan mengendur.
Hal itu bisa terjadi sangat cepat berulang kali.
Baca Juga: Berhubungan Intim Suami Istri di Siang Hari Bulan Ramadan, Bagaimana Hukumnya?
Pentingnya Penanganan yang Tepat, RSIA Bunda Jakarta Miliki Perawatan Khusus untuk Bayi Prematur
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR