Nakita.id - Hubungan intim jadi kegiatan menyenangkan bagi pasangan suami istri.
Moms dan Dads bisa saling melepaskan rindu dan gairah yang membara.
Selain menyebabkan kepuasan, hubungan badan bisa membuat hubungan suami istri semakin intim.
Sayangnya, sebagian wanita mengeluhkan area kewanitaan jadi pegal setelah hubungan intim.
Sebenarnya apa penyebabnya?
Berikut ulasannya melansir Shape.
Jika ini pertama kalinya wanita alami penetrasi maka kemungkinan rasa sakit itu berasal dari robeknya selaput dara.
Namun, perlu diingat robeknya selaput dara tidak selalu karena keperawanan.
Selaput dara juga bisa robek akibat kecelakaan, jatuh, menunggang kuda, dan sebagainya.
Bahkan, ada wanita yang memiliki selaput dara tetap utuh tidak robek meski sudah penetrasi beberapa kali.
Nyeri setelah bercinta bisa jadi tanda Moms alami infeksi ringan.
Baca Juga: 7 Manfaat Hubungan Intim untuk Kesehatan, Apa Saja Ya?
Bisa jadi karena infeksi jamur, vaginosis bakteri, trikomoniasis, gonore, atau klamidia.
Wanita yang alami salah satu dari infeksi di atas akan memiliki jaringan area kewanitaan yang meradang.
Penetrasi di jaringan yang meradang bisa sebabkan iritasi, pegal, atau nyeri setelah berhubungan.
Penyebab nyeri setelah hubungan intim lainnya pada area kewanitaan bisa karena alergi.
Beberapa alergi yang umum yaitu lateks, pelumas, mainan penambah kepuasan, dan sebagainya.
Dalam kasus alergi, rasa nyeri bisa disertai rasa gatal dan terbakar.
Bisa saja sampai area kewanitaan bengkak.
Dalam kasus yang jarang terjadi, wanita bisa alergi air mani yang dikenal sebagai hipersensitivitas plasma mani).
Alih-alih kulit, penyebab pegal setelah hubungan badan bisa karena otot panggul.
Saat orgasme, otot panggul bisa berkontraksi dan mengendur.
Hal itu bisa terjadi sangat cepat berulang kali.
Baca Juga: Berhubungan Intim Suami Istri di Siang Hari Bulan Ramadan, Bagaimana Hukumnya?
Jika orgasme sangat lama atau orgasme lebih dari sekai maka bisa sebabkan otot-otot ini sakit setelah hubungan intim.
Ketika Moms belum mengeluarkan pelumas alami dengan baik bisa sebabkan nyeri saat hubungan intim.
Pelumasan yang rendah bisa menyebabkan gesekan yang tinggi.
Pelumasan yang kurang bisa karena kurangnya asupan air, penggunaan obat-obatan tertentu, status kesehatan mental dan fisik, tingkat aktivitas, dan lain sebagainya.
Estrogen yang rendah juga bisa menjadi penyebab rasa sakit di area kewanitaan.
Penyebab lainnya bisa juga karena foreplay kurang lama.
Sehingga sebabkan Moms belum cukup mengeluarkan pelumas.
Penyebab paling umum yaitu ketika hubungan intim terlalu keras, kasar, epat, atau pada sudut yang kurang pas.
Itulah dia penjelasan mengenai penyebab pegal di area kewanitaan setelah hubungan intim.
Semoga bermanfaat!
Pentingnya Penanganan yang Tepat, RSIA Bunda Jakarta Miliki Perawatan Khusus untuk Bayi Prematur
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR