Nakkita.id - Apakah Moms sering mengalami masalah freezer bau?
Nah, di bawah ini adalah cara mengatasinya.
Mudah kok Moms, tinggal ikuti 7 langkah berikut ini.
Bau tidak sedap di dalam freezer dapat menjadi masalah yang sangat menjengkelkan dan dapat menghilangkan nafsu makan saat akan mengambil makanan.
Berikut adalah beberapa tips yang bisa membantu mengatasi bau tidak sedap di freezer:
Membersihkan freezer secara teratur dapat membantu mencegah bau tidak sedap.
Moms dapat membersihkan freezer dengan air dan sabun atau cuka dan air untuk membersihkan permukaannya. Pastikan untuk mengeringkan dengan baik sebelum menggunakannya kembali.
Makanan yang disimpan terlalu dekat dapat mempercepat pembusukan dan menyebabkan bau tidak sedap.
Pastikan untuk menyimpan makanan dengan jarak yang cukup agar udara dapat mengalir di antara mereka.
Gunakan wadah yang sesuai untuk menyimpan makanan.
Baca Juga: Penyebab Bunga Es Tebal di Kulkas dan Cara Membersihkannya Tanpa Repot
Sebaiknya menggunakan wadah kedap udara atau kantong plastik yang dapat diikat rapat untuk mencegah bau masuk ke dalam wadah.
Pastikan untuk menyimpan makanan dalam kemasan yang rapat untuk mencegah bau masuk ke dalam makanan.
Moms dapat menggunakan kantong plastik kedap udara atau wadah yang dirancang khusus untuk freezer.
Moms dapat menggunakan bahan pengabsorpsi bau seperti baking soda atau arang aktif untuk membantu menyerap bau tidak sedap di freezer.
Periksa makanan secara teratur dan buang makanan yang sudah kadaluarsa atau sudah rusak.
Menumpuk makanan di dalam freezer dapat menghalangi sirkulasi udara dan mempercepat pembusukan.
Pastikan untuk tidak menumpuk makanan di dalam freezer.
Dengan menerapkan tips-tips di atas, Moms dapat membantu mengatasi bau tidak sedap di dalam freezer dan membuat makanan lebih segar dan lezat.
Menurut Melanie Underwood, ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya tidak boleh dibekukan karena akan menjadi sangat berair atau rusak ketika dikeluarkan.
Diantaranya adalah selada romaine, bayam, kale, seledri, dan timun yang tinggi akan air.
"Bawang bombai dan kol bisa sangat berair ketika dibekukan, sehingga tidak bagus saat dimakan mentah," ucap koki pemilik Gather Culinary di Westchester County, New York, AS.
Baca Juga: Wajib Tahu Beberapa Tips Penyimpanan Keju di Freezer, Baiknya di Suhu Berapa?
Merissa Alink menyampaikan, produk-produk seperti susu dan krim kemungkinan besar tidak akan memiliki tekstur yang sama ketika dicairkan, sehingga tak layak dipandang.
"Selain itu, (produk) makanan ini juga mungkin kehilangan fungsinya saat dimasak, seperti krim kental," tutur penulis blog 'Little House Living' ini.
Jadi sebisa mungkin, hindari menyimpan berbagai produk susu dan krim di freezer ya, Moms.
Telur juga termasuk dalam daftar makanan yang tidak boleh disimpan di freezer, Moms. Demikian kata Hara Lessandra, desainer dapur dari Untamed Creatures.
"Mereka (telur) benar-benar dapat membeku dan kemudian retak saat Anda mencoba menggunakannya, jadi tidak sebanding dengan risikonya," jelas Lessandra.
"Jika Anda ingin memperpanjang umur penyimpanannya, simpanlah di kulkas," lanjutnya sambil berpesan.
Melanie Underwood juga menyarankan untuk tidak menyimpan makanan ini ke dalam freezer. Terlebih, jika puding ataupun saus tersebut dibuat dari tepung kanji atau gelatin.
"(Hal ini) akan menjadi berair dan terpisah ketika dikeluarkan, yang dapat mengubah rasa, tekstur, dan penampilan," terangnya.
Hara Lessandra juga tidak akan menyarankan para ibu rumah tangga untuk menyimpan produk keju ke dalam freezer. Sebab, menurutnya, menyimpan keju di dalam freezer akan mengubah teksturnya. Sehingga, keju dapat menjadi sangat rapuh dan kering, bahkan dapat kehilangan cita rasa aslinya.
"Jika Anda ingin menyimpan keju dalam durasi lama, paling baik untuk menyimpannya di kulkas atau rak dapur yang sejuk," pesannya.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Jangan Lagi Membiarkan Bunga Es di Freezer Menumpuk, Ini Dampaknya
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR