Nakita.id - Imunisasi merupakan salah satu cara mendukung tumbuh kembang anak yang optimal.
Tanpa imunisasi, tentu sang anak akan sering sakit sehingga tak bisa bertumbuh dan berkembang dengan baik.
Namun selain dari imunisasi, ternyata ada juga beberapa cara lainnya yang bisa Moms dan Dads lakukan untuk mendukung tumbuh kembangnya.
Lantas, bagaimana cara mendukung tumbuh kembang anak selain dari imunisasi?
Yuk, cari tahu selengkapnya dalam artikel berikut!
dr. Kurniawan Satria Denta, M.Sc, Sp.A menyampaikan berbagai cara yang bisa orangtua lakukan.
Mulai dari asupan nutrisi, stimulasi, hingga perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
"Mulai dari asupan nutrisi yang baik ya sesuai dengan usia anak. Terus setelah itu, distimulasi yang baik juga sesuai dengan usia anak. Terus, perilaku hidup bersih dan sehat di rumah ya," ucap dr. Denta saat diwawancarai Nakita, Jumat (31/3/2023).
"Jadi, anaknya divaksinasi, orangtuanya juga harus berperilaku hidup yang bersih, memastikan bahwa di rumah lingkungannya cukup bersih dan optimal untuk mendukung tumbuh kembang anak," jelas dokter spesialis anak di KiDi Pejaten - Klinik Spesialis Anak ini.
dr. Denta menyampaikan, semua upaya ini sangat penting agar tumbuh kembang anak bisa berjalan optimal.
Baca Juga: Begini Gambaran Kerja Sama Puskesmas dengan Sekolah untuk Melaksanakan Program Imunisasi Anak
Alhasil, anak bisa memiliki tingkat kecerdasan yang baik, kualitas hidup yang baik, dan lain sebagainya.
Selain itu, anak juga tidak akan mudah sakit terus-terusan.
Sebab, anak yang terserang penyakit itu justru dapat membuat tumbuh kembangnya terhambat.
Bahkan, keseharian anak hanya dihabiskan untuk menyembuhkan penyakit saja.
Mungkin sampai saat ini, masih ada Moms dan Dads yang belum tahu apa saja jenis imunisasi yang diberikan untuk anak.
Bahkan, tak banyak yang tahu persis kapan jadwal pemberiannya.
Agar Moms dan Dads tidak bingung lagi, berikut pemaparan lengkapnya menurut Bidan Endang Lina Noviani, Str.Keb selaku Koordinator Imunisasi Anak di Puskesmas Kelapa Dua, Tangerang Selatan.
- Usia 0 hari: vaksin Hepatitis B
- Usia 1 bulan: vaksin BCG dan Polio 1
- Usia 2 bulan: vaksin DPT 1, Polio 2, dan PCV 1
Baca Juga: Dampak Kesehatan Anak Jika Tidak Mendapatkan Imunisasi Lengkap dan Cara Mengatasinya
- Usia 3 bulan: vaksin DPT 2, Polio 3, dan PCV 2
- Usia 4 bulan: vaksin DPT 3, Polio 4, IPV 1 (Polio Suntik)
- Usia 9 bulan: vaksin MR (Campak Rubella) dan IPV 2
- Usia 12 bulan: vaksin PCV 3
- Usia 18 bulan: vaksin booster DPT dan booster MR
- Anak kelas 1 SD: vaksin booster DT (Difteri Tetanus) dan booster MR
- Anak kelas 2 SD: vaksin booster TD (Tetanus Difteri)
- Anak kelas 5 SD: vaksin booster TD dan HPV
Sebagai informasi, vaksin HPV diberikan untuk mencegah risiko kanker kelamin sejak dini, baik pada anak perempuan maupun anak laki-laki.
"Rencananya, Pemerintah Kabupaten Tangerang akan memberikan vaksinasi HPV untuk anak sekolah. Jadi, tunggu saja kabar baiknya," ungkap Bidan Lina saat diwawancarai Nakita pada Rabu (5/4/2023).
Nah, untuk pemberian imunisasi rutin kepada anak ini bisa Moms dan Dads dapatkan di seluruh faskes yang tersebar di Indonesia.
Baca Juga: Begini Cara Kader Puskesmas Kelapa Dua Mengajak Orangtua Agar Rutin Bawa Anak Imunisasi
Termasuk, puskesmas dan posyandu yang paling mudah dijangkau oleh masyarakat.
Bidan Lina menyampaikan bahwa imunisasi di puskesmas pada dasarnya gratis.
"Kalau untuk imunisasi di sini, khususnya di Puskesmas Kelapa Dua, untuk peserta BPJS anak itu kita gratis. Vaksinnya gratis, mau vaksin apapun itu gratis," ungkapnya.
"Tapi, bila anak tersebut tidak memiliki BPJS, kita ada biaya pendaftaran itu sekitar 3 ribu rupiah saja," sebutnya.
Berdasarkan pemaparan Bidan Lina, dokumen yang harus dibawa adalah fotokopi KK (Kartu Keluarga) dan buku imunisasi.
Juga, kartu BPJS Kesehatan milik anak jika memilikinya.
"Kenapa harus bawa fotokopi KK? Terutama untuk anak-anak yang sudah memiliki NIK ya, jadi nanti akan terintegrasi dengan (aplikasi) SATUSEHAT atau kita sebut dulu PeduliLindungi. Jadi, status anak tersebut sudah lengkap," terangnya.
"Karena eranya sudah digital dan pencatatan takutnya hilang, bukunya hilang, jadi diinformasikan kepada orangtua, silakan bawa KK fotokopinya," katanya berpesan.
Selain itu, bidan ini bahkan menyarankan untuk menempel fotokopi KK tersebut di buku imunisasi yang akan dibawa orangtua.
"Untuk apa? Untuk kita input dalam aplikasi yang nanti orangtua bisa cek langsung, menyalur ke NIK ibunya langsung," jelas Bidan Lina.
Untuk prosedurnya sendiri menurut Bidan Lina sangat mudah, Moms dan Dads.
Baca Juga: Cara Mendapatkan Imunisasi Polio di Posyandu dan Manfaat untuk Kesehatan Anak
"Mudah ya. Imunisasi itu diprioritaskan, karena yang dibawa adalah bayi," sebut Bidan Lina.
Apabila anak ingin diberikan imunisasi di Puskesmas Kelapa Dua, Bidan Lina mengatakan agar bisa langsung bilang ke petugas loket pendaftaran yang ada di sana.
"Nanti dimasukkan ke poli imunisasi, terus langsung ke poli imunisasi. Silakan menunggu untuk dipanggil," lanjutnya menerangkan.
Lalu, untuk jadwal imunisasi di Puskesmas Kelapa Dua sendiri ada dua hari dalam satu minggu, yaitu Senin dan Rabu.
Di hari Senin, Puskesmas Kelapa Dua memberikan imunisasi BCG secara khusus. Kemudian, di hari Rabu dikhususkan untuk imunisasi MR.
Meski begitu, Moms dan Dads juga bisa mendapatkan imunisasi anak yang lain baik di kedua hari ini.
Lalu, untuk jam operasionalnya dimulai dari pukul 08.00 WIB sampai pukul 11.00 WIB untuk close pendaftaran.
"Karena apa? Karena vaksin ini rentan, dari jarak waktu dia dibuka sampai dikeluarkan," jelas Bidan Lina.
"Misal, BCG hanya bisa dipergunakan sampai 3 jam. Jadi, lebih dari 3 jam itu artinya tidak boleh dipergunakan lagi," terangnya.
Oleh karena itu, untuk menghindari kejadian tersebut dan agar efektivitas imunisasi berjalan optimal, diberikanlah jadwal hari serta jam kedatangannya.
Moms dan Dads bisa kembali ke halaman 1 untuk melihat bagaimana cara mendukung tumbuh kembang anak yang optimal selain dari imunisasi. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Apakah Harus Ulang dari Awal Jika Ada Imunisasi Anak Terlewat? Berikut Penjelasan Ahli
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR