Ciri khas tradisi lebaran ketupat di Jawa Timur adalah setiap warga akan membawa sendiri-sendiri ketupat dari rumah masing-masing.
Kemudian diadakan acara selamatan atau bancakan, sebelum akhirnya ketupat tersebut akan kembali dibawa pulang.
Biasanya kupat yang dibawa baru dibuat sehari jelang pelaksanaan acara, dan saling dihantarkan kepada sanak saudara sebagai media silaturahmi.
Maka tak heran jika jelang lebaran ketupat akan banyak ditemukan penjual pembungkus ketupat yang terbuat dari janur.
Selain itu ada juga makanan pendamping atau orang Surabaya menyebutnya dengan ‘nggowo konco’ berupa masakan sederhana seperti kuah sup, lodeh, kare, sambal goreng ati, dan lain-lain.
Pada saat lebaran tiba, masyarakat Jawa Timur saling bersalam-salaman dengan tetangga.
Mereka menyakini bersalaman dan saling meminta maaf akan sama-sama mengosongkan dosa atau.
Oleh karenanya momen lebaran ini dimanfaatkan oleh orang Jawa untuk berkunjung ke tetangga hingga sanak saudara terjauh.
Makan bersama atau kenduri bersama sanak saudara juga menjadi tradisi yang tak terpisahkan dari lebaran di Jawa Timur.
Biasanya, keluarga besar akan berkumpul dan mengadakan pesta makan-makan dengan hidangan khas Lebaran seperti ketupat, opor ayam, rendang, dan lain-lain.
Hal ini juga dapat mempererat hubungan satu sama lain sembari menikmati hidangan juga bisa sambil bercengkrama.
Baca Juga: Rekomendasi Tempat Wisata Libur Lebaran Murah Meriah, Cek Jam Buka dan Harga Tiket Ragunan Terbaru
Buka Cabang ke-14, Nikmati Kelezatan Kuliner di Justus Steakhouse Asthana Kemang
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR