Hasil dari penyuluhan ini harus dipraktikkan di rumah supaya balita mendapatkan asupan makanan bergizi yang sesuai dengan kebutuhannya, sehingga daya tahan tubuhnya menjadi lebih baik, dan anak jarang sakit, terhindar dari risiko stunting.
Tidak hanya kepada bayi dan balita, para ibu hamil dianjurkan untuk rutin mengikuti kelas ibu hamil agar ibu dan calon anak sehat serta terhindar dari risiko stunting.
Demikian pula pada remaja.
Mereka ditekankan untuk mengonsumsi tablet tambah darah secara teratur agar terhindar dari Anemia (kurang darah).
Konsumsi TTD bermanfaat sekaligus untuk meningkatkan konsentrasi belajar dan sebagai persiapan menjadi calon ibu kelak yang sehat.
Jika diketahui ada anak yang pertumbuhannya terhambat, kader posyandu akan menyarankan orangtuanya untuk berkonsultasi ke dokter.
1. Anak tidak tumbuh dengan kecepatan normal sesuai usianya.
2. Wajah tampak lebih muda dari anak seusianya.
3. Kemampuan fokus dan memori belajarnya dibawah rata-rata dan mengalami gangguan konsentrasi bisa berpengaruh pada cara berkomunikasi.
4. Usia 8 – 10 tahun anak menjadi lebih pendiam, tidak banyak melakukan kontak mata terhadap orang di sekitarnya.
Baca Juga: Ujung Tombak Pencegahan Stunting, Jenis Layanan Posyandu yang Diberikan
GIV Gelar Kompetisi 'The Beauty of GIVing' Guna Dukung Perjalanan Inspiratif Womenpreneur Indonesia
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR