Nakita.id - Kasus perselingkuhan di Indonesia kian marak terjadi akhir-akhir ini.
Tak sedikit suami istri yang mengalami dampak negatif dari perselingkuhan, baik secara fisik, psikologis, emosional, maupun finansial.
Namun selain dari suami istri, ternyata anak juga bisa terkena dampak dari perselingkuhan tersebut.
Terlebih, pada tumbuh kembang anak kedepannya nanti.
Tanpa berlama-lama, simak artikel berikut terkait dampak perselingkuhan menurut ahli psikolog ini.
Menurut Mutiara Maharini, M.Psi, Psikolog, umumnya pelaku akan merasa sangat bersalah saat perselingkuhan yang dilakukannya diketahui oleh pasangan.
"Pelaku juga dapat mengalami rasa malu karena telah mengecewakan banyak orang, khususnya keluarganya," kata Mahari saat dihubungi Nakita, Jumat (5/5/2023).
"Kalaupun korban mau mengusahakan hubungannya dan memaafkannya, pelaku sangat mungkin masih menyimpan rasa bersalahnya," ungkap psikolog yang berpraktik di Personal Growth ini.
Bahkan dalam beberapa kasus, lanjut Mahari, pelaku juga dapat merasakan kecemasan yang sangat besar bahwa pasangannya akan balas dendam dan menyelingkuhinya.
Mahari juga menyampaikan, korban dapat mengalami syok saat pertama tahu ketika pasangannya berselingkuh.
Baca Juga: Pasangan Ketahuan Selingkuh? Berikut Tips yang Bisa Moms Lakukan untuk Menghadapinya
"Dan secara jangka panjang mungkin mengalami gejala cemas, depresi, stres, kehilangan rasa percaya diri, dan kehilangan rasa percaya pada pasangan," ungkap Mahari.
Dirinya juga menambahkan, korban akan membutuhkan waktu untuk melalui fase berduka (grieving) atas kehilangan rasa kepercayaannya karena pengkhianatan yang dilakukan oleh pasangan.
"Korban dapat mengalami flashback, mimpi buruk, maupun obsesi mengenai kejadian perselingkuhan tersebut," terang Mahari.
"Korban sangat mungkin untuk menjadi lebih mudah reaktif dalam mempersepsikan ancaman terhadap hubungannya," lanjutnya menerangkan.
1. Anak Cenderung Bingung dan Cemas
Pertama, anak akan cenderung akan mengalami perasaan bingung, cemas, dan seakan dirinya telah ditinggalkan atau dikhianati oleh orangtuanya.
Selain itu, Mahari juga menyampaikan bahwa anak sangat mungkin akan merasa sendiri dan terisolasi dalam menghadapi perselingkuhan orangtuanya.
2. Penurunan Performa Anak
"Anak dapat mengalami penurunan performa akademis dan kesulitan dalam berinteraksi sosial," ungkap Mahari menambahkan.
3. Anak Berpihak pada Orangtua Korban Selingkuh
Mahari juga menyebut, anak dapat memihak pada orangtua yang menjadi korban perselingkuhan.
Juga, anak menjadi lebih percaya dan dekat dengan pihak yang menjadi korban.
"Ia (anak) sangat mungkin memiliki persepsi negatif terhadap pelaku perselingkuhan, sehingga dalam tumbuh kembangnya akan lebih banyak dipengaruhi oleh salah satu orangtua saja, yakni yang menjadi korban dari perselingkuhan," jelas Mahari.
4. Anak Memiliki Persepsi Negatif akan Hubungan Pernikahan
Terakhir, anak dapat memiliki persepsi yang negatif terhadap hubungan pernikahan kedepannya.
"Ia (anak) juga mungkin mengalami distorsi terkait apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam hubungan pernikahan karena mencontoh orangtuanya," jelas Mahari.
"Hal ini dikhawatirkan akan meningkatkan kemungkinan anak untuk mengulangi kesalahan yang sama dengan orangtuanya," lanjutnya.
5. Anak Cenderung Jadi Pelaku/Korban Selingkuh
Menurut Mahari, dalam beberapa penelitian telah ditemukan bahwa anak yang merupakan korban perselingkuhan orangtuanya lebih mungkin untuk menjadi pelaku maupun korban perselingkuhan dalam hubungan romantisnya nanti ketika beranjak dewasa.
"Anak juga mungkin mengalami trust issues terhadap pasangannya dan sulit meyakini adanya hubungan yang sehat tanpa perselingkuhan," ungkapnya.
Namun, lanjutnya lagi, banyak faktor lain juga yang dapat menjadi faktor protektif, sehingga anak dapat belajar dan berusaha untuk memiliki hubungan yang sehat tanpa perselingkuhan ketika beranjak dewasa.
Itu tadi beberapa dampak adanya perselingkuhan, baik bagi pelaku, korban, maupun anak-anak. Semoga bermanfaat.
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR