Juga, anak menjadi lebih percaya dan dekat dengan pihak yang menjadi korban.
"Ia (anak) sangat mungkin memiliki persepsi negatif terhadap pelaku perselingkuhan, sehingga dalam tumbuh kembangnya akan lebih banyak dipengaruhi oleh salah satu orangtua saja, yakni yang menjadi korban dari perselingkuhan," jelas Mahari.
4. Anak Memiliki Persepsi Negatif akan Hubungan Pernikahan
Terakhir, anak dapat memiliki persepsi yang negatif terhadap hubungan pernikahan kedepannya.
"Ia (anak) juga mungkin mengalami distorsi terkait apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam hubungan pernikahan karena mencontoh orangtuanya," jelas Mahari.
"Hal ini dikhawatirkan akan meningkatkan kemungkinan anak untuk mengulangi kesalahan yang sama dengan orangtuanya," lanjutnya.
5. Anak Cenderung Jadi Pelaku/Korban Selingkuh
Menurut Mahari, dalam beberapa penelitian telah ditemukan bahwa anak yang merupakan korban perselingkuhan orangtuanya lebih mungkin untuk menjadi pelaku maupun korban perselingkuhan dalam hubungan romantisnya nanti ketika beranjak dewasa.
"Anak juga mungkin mengalami trust issues terhadap pasangannya dan sulit meyakini adanya hubungan yang sehat tanpa perselingkuhan," ungkapnya.
Namun, lanjutnya lagi, banyak faktor lain juga yang dapat menjadi faktor protektif, sehingga anak dapat belajar dan berusaha untuk memiliki hubungan yang sehat tanpa perselingkuhan ketika beranjak dewasa.
Itu tadi beberapa dampak adanya perselingkuhan, baik bagi pelaku, korban, maupun anak-anak. Semoga bermanfaat.
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR