Nakita.id - Pada Bab 1 poin 2 peserta didik diminta memahami Q.S at-Taubah/9:105 mengenai etos kerja, materi Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK Kelas X.
Berikut surat Q.S at-Taubah/9:105:
“Dan katakanlah, “Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya dan orang-orang mukmin, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (Q.S. at-Taubah/9: 105).
Lantas, adakah peristiwa yang melatarbelakangi turunnya surat tersebut?
Melansir buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK Kelas X, tidak ada sebab khusus yang melatarbelakangi turunnya Q.S. at-Taubah/9: 105.
Perlu diketahui bahwa ayat 105 terkait dengan ayat sebelumnya, yakni ayat 102-104.
Pada ayat 102-104, Allah SWT menganjurkan bertaubat dan melakukan kegiatan nyata, antara lain membayar zakat dan bersedekah.
Pada ayat 105, Allah SWT memerintahkan untuk melakukan beragam aktivitas lain, baik yang nyata maupun tersembunyi.
Kemudian, peserta didik diminta menelaah tafsir Q.S. at-Taubah/9: 105.
Menurut tafsir al-Misbah, ayat ini mendorong manusia untuk lebih mawas diri dan mengawasi amal atau pekerjaan mereka.
Baca Juga: Penjelasan Manfaat Penerapan 'M6' Q.S. al-Maidah/5: 48, Pendidikan Agama Islam SMA Kelas X
Allah SWT mengingatkan mereka bahwa setiap amal baik atau buruk memiliki hakikat yang tidak dapat disembunyikan.
Setiap amal perbuatan manusia akan disaksikan ALlah SWT.
Di hari kiamat nanti, Allah SWT akan membuka tabir penutup yang menutupi mata mereka sehingga mengetahui dan melihat secara langsung hakikat amal mereka sendiri.
Pesan-pesan yang terkandung pada Q.S. at-Taubah/9: 105 adalah sebagai berikut:
1. Beramal saleh
Allah SWT memerintahkan untuk beramal saleh hingga manfaatnya bisa dirasakan oleh diri sendiri maupun masyarakat luas.
Amal tersebut harus dilakukan dengan ikhlas karena mengharap rida dari Allah Swt.
2. Memperbanyak amal
Setiap amal akan dilihat oleh Allah SWT, Rasulullah SAW dan mukminin di akhirat kelak.
Lalu akan dibalas sesuai amal tersebut, jika amalnya baik maka mendapat pahala, sebaliknya jika amalnya buruk maka akan dibalas dengan siksa.
Karenanya seorang muslim haruslah memperbanyak amal saleh ketika hidup di dunia.
3. Tidak mudah merasa cukup atas amal yang diperbuat
Janganlah merasa amalnya sudah cukup banyak untuk bekal hidup di akhirat.
Sifat ini akan menghambat munculnya keinginan untuk beramal saleh lagi.
Tumbuhkan inisatif untuk melakukan amal saleh sehingga orang lain ikut tergerak untuk melakukannya.
Pahala berlipat akan diberikan oleh Allah SWT kepada orang yang memberi contoh tanpa mengurangi pahala mereka yang mencontoh.
4. Tidak larut dalam gemerlapnya duniawi
Setiap manusia akan kembali ke kampung akhirat, dan menerima balasan amal perbuatannya.
Seorang mukmin hendaklah jangan larut dengan gemerlap kehidupan duniawi hingga melalaikan akhirat yang kekal abadi.
Kebaikan bisa dalam hal perbaikan ekonomi, lesejahteraan, kesehatan, pendidikan, sosial, spiritual, dan sebagainya. Kebaikan meliputi kebaikan hidup dunia dan akhirat.
Islam sangat menganjurkan umatnya untuk bekerja dengan kerasa atau memiliki etos kerja tinggi.
Itulah dia penjelasan mengenai menelaah Q.S. at-Taubah/9: 105 mengenai etos kerja tinggi.
Baca Juga: Menelaah Tafsir Q.S al-Maidah/5:48, Materi Pendidikan Agama Islam SMA Kelas X Kurikulum Merdeka
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR