Menurut Erika, semuanya kembali lagi tentang mindset atau paradigma masing-masing orangtua itu sendiri.
"Mungkin tujuan orangtua ini baik ya. Kalau dapat nilai atau ranking bagus itu jadi suatu jaminan, supaya masa depannya baik," terangnya.
Mulai dari masuk universitas bagus lebih mudah sampai mendapatkan pekerjaan dengan sangat mudah.
Namun, ada beberapa cara yang bisa Moms lakukan agar anak tidak terlalu terbebani dengan ekspektasi pendidikan yang berlebihan dari orangtuanya sendiri.
Pertama, Erika menyarankan pada orangtua untuk mengenalkan kegiatan belajar pada anak sebagai hal yang menyenangkan.
"Ketika anak diperkenalkan dengan proses belajar yang menyenangkan, maka akan menjadi bekal yang sangat bermanfaat untuk mereka kedepannya," ungkapnya.
"Ketika anak berpikir bahwa belajar itu proses yang menyenangkan, maka terbentuklah karakter lifelong learner ini, dimana mereka belajar seumur hidup," lanjutnya menerangkan.
Jadi, ketika anak sudah dewasa nanti, karena adanya perubahan yang terjadi selama hidup, kegiatan belajar menjadi sangat penting dilakukan.
Bahkan, belajar seumur hidup menjadi hal yang seharusnya dilakukan orang-orang.
Erika mengingatkan bahwa anak adalah peniru ulung.
"Ini balik lagi ke orangtuanya. Apakah orangtuanya sudah mencontohkan kepada anaknya menjadi lifelong learner atau pembelajar seumur hidup?" katanya.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR