Atau dalam arti lain, ketika masih kanak-kanak, anak juga bisa merayakan atau mencapai keberhasilan kecil.
"Itu sebenarnya sudah dinyatakan sukses," sebut Erika.
Dari pola asuh demokratis yang sudah dijelaskan sebelumnya, anak tetap dibatasi oleh orangtuanya sendiri.
Akan tetapi, anak juga dilibatkan untuk negosiasi, diskusi, hingga dijelaskan oleh orangtuanya.
"Anak juga dianggap intinya, seperti itu," ucap Erika.
"Jadi, itu adalah salah satu pola asuh yang ideal untuk membantu anak agar bisa bertumbuh dan menjadi lifelong learner tadi, karena belajar seumur hidup," tutup Erika.
Oleh karena itu, untuk Moms yang menginginkan Si Kecil memiliki masa depan yang cerah, pastikan menerapkan pola asuh demokratis sejak dini di rumah.
Niscaya, Si Kecil akan selalu merasa termotivasi untuk belajar terus-menerus dan mengalami perubahan yang lebih baik dari sebelumnya.
Tak hanya dalam bidang akademis, tapi juga dalam bidang moralnya.
Semoga informasi diatas bermanfaat ya, Moms.
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR