"Mungkin kita menetapkan misalnya standar mutu. Tapi untuk mencapai itu, harus disesuaikan dengan kondisi yang ada, sehingga bisa mengatur strategi sesuai dengan kondisi yang ada itu. Itulah cara kita untuk mencapai mutu pendidikan yang sama," lanjutnya.
Kemudian dalam prinsip berkeadilan, anak tidak boleh dipaksa untuk mendapatkan pendidikan dengan hanya satu cara tertentu saja.
"Itu mungkin cocok untuk daerah yang sudah lengkap (sarana dan prasarananya). Tapi, bagi daerah yang kondisinya mungkin remote, dengan sarana yang terbatas, sosial ekonomi yang berbeda, kalau dipaksa dengan cara yang sama, yang kuat semakin kuat, yang tertinggal semakin tertinggal. Atau, yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin," ungkap Zulfikri.
"Tapi, kalau disesuaikan dengan konteks anak-anak itu, kesempatan mereka untuk bertumbuh dan berkembang itu akan sama sebetulnya," lanjut Zulfikri mengungkapkan.
Dengan memperhatikan karakteristik masing-masing daerah dengan strategi yang disesuaikan, Zulfikri yakin bahwa hal ini akan mendorong anak-anak di wilayah tersebut meningkatkan kualitas pendidikan.
"Misalnya ya, di (daerah) situ belum ada listrik atau sosial ekonominya rendah. Nah, kita mendorong mereka untuk meningkatkan kualitas proses pembelajarannya, bagaimana mendekati anak, bagaimana mengetahui kebutuhan anak kondisi anak itu, dan gunakanlah sumber daya-sumber daya yang ada di tempat itu untuk dalam proses pembelajaran," jelasnya.
"Sehingga, apa pun kondisi daerahnya, kalau dilakukan pendidikan seperti itu, kontekstual, fleksibel, nantinya (orang dewasa) bisa mengantisipasi apa yang dibutuhkan oleh anak-anak di daerah yang bersangkutan," lanjutnya.
Mulai dari daerah kepulauan, daerah pegunungan, daerah pedesaan, hingga daerah perkotaan.
"Itu kan pendekatannya harus berbeda-beda. Dengan cara itu, sebetulnya kita bisa mengangkat mutu pendidikannya," tutupnya.
Zulfikri menyampaikan, untuk saat ini, Kemendikbudristek mengedepankan segi kurikulum khususnya bagi anak usia dini.
"Dari segi kurikulumnya kita mengedepankan, apalagi usia dini ya, mengedepankan kebahagiaan anak dan pendidikan yang menyenangkan. Apalagi, di episode merdeka belajar yang ke-24 kemarin itu transisi PAUD ke SD yang menyenangkan," jelasnya.
Baca Juga: Apa Saja Dampak Jika Anak Tidak Mendapatkan Pendidikan Sejak Dini? Ini Jawaban Kepala Sekolah
Melebarkan Sayap Hingga Mancanegara, Natasha Rizky Gelar Exhibition Perdana di Jepang
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR