Nakita.id - Di materi Bab 2 Pendidikan Agama Islam SMA kelas X kurikulum merdeka, ada materi mengenai definisi iman.
Peserta didik perlu memahami mengenai definisi iman.
Serta pengamalannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pada dasarnya, setiap manusia dilahirkan dengan memiliki fitrah tentang keyakinan adanya zat yang Maha Kuasa.
Keyakinan ini dalam istilah agama disebut dengan iman.
Dalam hal ini manusia telah menyatakan keimanannya kepada Allah SWT sejak masih berada di alam ruh.
Sebagaimana yang tersebut QS. al-A’raf/7 : 172 berikut ini:
Artinya : "Dan (ingatlah) Ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah Swt mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya berfirman) “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi” (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat tidak mengatakan, “sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini”
Iman berasal dari bahasa Arab dari kata dasar amana - yu’minu - imanan, yang berarti beriman atau percaya.
Adapun definisi iman menurut bahasa berarti kepercayaan, keyakinan, ketetapan atau keteguhan hati.
Imam Syafi’i dalam sebuah kitab yang berjudul al-‘Umm mengatakan, sesungguhnya yang disebut dengan iman adalah suatu ucapan, suatu perbuatan dan suatu niat, di mana tidak sempurna salah satunya jika tidak bersamaan dengan yang lain.
Pilar-pilar keimanan tersebut terdiri dari enam perkara yang dikenal dengan rukun iman yang wajib dimiliki oleh setiap muslim.
Beriman tanpa mempercayai salah satu dari enam rukun iman tersebut maka gugurlah keimanannya.
Sehingga mempercayai dan mengimani keenamnya bersifat wajib dan tidak bisa ditawar sedikit pun.
Enam pilar iman itu antara lain adalah:
1) Iman kepada Allah SWT
2) Meyakini adanya rasul-rasul utusan Allah SWT
3) Mengimani keberadaan malaikat-malaikat Allah SWT
4) Meyakini dan mengamalkan ajaran-ajaran suci dalam kitab-kitab-Nya
5) Meyakini akan datangnya hari akhir
6) Mempercayai qada dan qadar Allah SWT
Pokok pilar iman ini sebagaimana yang disebutkan dalam QS. an-Nisa/4: 136 yang artinya sebagai berikut:
"Wahai orang-orang yang beriman! Tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya (Muhammad) dan kepada Kitab (Al-Qur’an) yang diturunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang diturunkan sebelumnya. Barangsiapa ingkar kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasulNya, dan hari kemudian, maka sungguh, orang itu telah tersesat sangat jauh."
Menurut Syeikh Muhammad Nawawi bin Umar al-Jawi dalam kitab Qamiuth-Thughyan ‘ala Manzhumati Syu’abu al-Iman, iman yang terdiri dari enam pilar seperti tersebut di atas, memiliki beberapa bagian (unsur) dan perilaku yang dapat menambah amal manusia jika dilakukan semuanya, namun juga dapat mengurangi amal manusia apabila ditinggalkannya.
Terdapat 77 cabang iman, di mana setiap cabang merupakan amalan atau perbuatan yang harus dilakukan oleh seseorang yang mengaku beriman (mukmin).
Tujuh puluh tujuh cabang itulah yang disebut dengan syu’abul iman.
Bilamana 77 amalan tersebut dilakukan seluruhnya, maka telah sempurnalah imannya, namun apabila ada yang ditinggalkan, maka berkuranglah kesempurnaan imannya.
Itulah dia penjelasan mengenai pengertian keimanan, melansir buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK kelas X.
Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Penjelasan Manfaat Penerapan 'M6' Q.S. al-Maidah/5: 48, Pendidikan Agama Islam SMA Kelas X
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR