Nakita.id - Kementerian Kesehatan atau Kemenkes telah mengumumkan pemberian vaksin HPV secara gratis.
Vaksin HPV (human papillomavirus) ini akan diberikan pada anak SD kelas 5 dan 6.
Ini menjadi langkah pencegahan infeksi virus penyebab kanker rahim.
Memang, vaksin HPV sebaiknya diberikan sebelum wanita aktif berhubungan seksual.
Namun hal ini tidak menutup kemungkinan perempuan sudah menikah atau aktif seksual mendapatkannya.
Peremouan dewasa yang sudah aktif berhubungan seksual tidak diharuskan untuk melengkapi semua jenis vaksin HPV.
Pasalnya, efektivitas vaksin HPV pada perempuan dewasa terbilang lebih rendah.
Ini karena ada kemungkinan sudah terpapar HPV sebelum vaksin dilakukan.
Perempuan dewasa dengan satu pasangan seksual memiliki faktor risiko infeksi HPV lebih rendah.
Sedangkan yang punya lebih dari satu pasangan memiliki risiko yang lebih besar.
Meski vaksin HPV bisa diberikan sejak usia 9 tahun, pemberian vaksin ini masih direkomendasikan hingga usia 26 tahun.
Baca Juga: Cara Vaksin HPV Kanker Serviks Gratis di Puskesmas, Harus Punya BPJS Kesehatan?
Melansir dari Kompas, dr. Andy Wijaya, Sp.OG, dokter spesisiali OBGYN, RS Dr. Oen Surakarta memberikan penjelasan.
Dikatakan bahwa pemberian vaksin HPB untuk perempuan sudah menikah masih terbilang efektif.
"Sebenarnya sama-sama efektif," kata dr. Andy.
Meski begitu, dr. Andy menjelaskan efektif atau tidaknya dilihat dari sudut pandang mana.
Pasalnya, vaksin HPV tetap lebih efektif jika dilihat dari sudut pandang waktu.
"Ketika kita lihat efektifnya dari sudut pandang waktu, tentu lebih efektif yang dari awal atau anak-anak," jelasnya.
Ia melanjutkan bahwa risiko kanker serviks semakin berkurang jika mendapatkan vaksin HPV sejak dini.
"Anak-anak belum aktif secara seksual, artinya dia belum banyak terpapar. Makanya perlu dipersiapkan sejak dini, itu lebih baik," beber dr. Andy.
Namun jika dilihat dari respons tubuh, ia mengungkap tidak ada perbedaan signifikan.
Artinya, sudah menikah atau belum menikah, vaksin HPV memiliki efek yang sama terhadap perlindungan kanker serviks.
"Kalau dari segi respons tubuh, efektivitas vaksin kurang lebih sama dan tidak ada perbedaan antara anak-anak atau sudah menikah," tukasnya.
Melansir dari NHS, HPV atau human papillomavirus menjadi penyebab utama mengapa kanker serviks terjadi pada perempuan.
Virus yang satu ini seringkali ditularkan melalui hubungan seksual.
Peluang terkena kanker serviks akan semakin meningkat apabila Moms memiliki gaya hidup seperti ini:
- Memiliki pasangan seksual lebih dari 1
- Tidak mengonsumsi makanan bernutrisi sehingga imunitas menjadi menurun
- Kebiasaan merokok
- Jarang menggunakan kontrasepsi saat berhubungan suami istri
Tak hanya itu saja, Moms yang tidak menjaga kebersihan diri juga memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker serviks.
Baca Juga: Syarat dan Kriteria Mendapatkan Vaksin HPV Kanker Serviks Gratis
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR