"Cara penularannya tidak diketahui pada awalnya, begitu pula gambaran gejala atau tingkat keparahannya," ujar profesor sekaligus wakil dekan penelitian di Saw Swee Hock School of Public Health di National University of Singapore, Alex Cook.
Banyak ahli percaya 'Disease X' berasal dari penularan zoonosis, yang penularan virusnya dari hewan ke manusia. Ini adalah proses alami yang berpotensi cepat karena kegiatan ekonomi dan sosial, melalui kontak hewan dan manusia.
Pada September 2019, Public Health England (PHE) menyatakan bahwa 'Disease X' dapat bermanifestasi ke bentuk infeksi bakteri dengan peningkatan resistensi antibiotik.
Ada buku fiksi yang menulis tentang 'Disease X' yang ditulis Shannon C. Burdette berjudul Disease X by N. J. Croft and Disease X: The Outbreak. Buku ini menarik untuk dibaca karena menyajikan interpretasi penulis tentang epidemi mematikan.
Sehubungan dengan fakta-fakta ‘Disease X’ di atas, Dicky mengatakan, temuan 'Disease X' telah memperlihatkan adanya ancaman pandemi yang semakin besar.
Memang biasanya pandemi terjadi setiap lima tahun sekali dalam 20 tahun terakhir. Namun, Dicky memprediksi, pandemi penyakit menular lainnya saat ini bisa lebih cepat terjadi.
Dia pun membeberkan alasan mengapa pandemi bisa lebih cepat terjadi dalam kurun waktu yang biasa terjadi.
Menurutnya, pengabaian asas keseimbangan alam menjadi salah satu penyebabnya. Selain itu, interaksi antara hewan, manusia, dan alam semakin hari semakin tinggi. Dia pun mendorong adanya pendekatan one health.
"Itulah sebabnya kita perlu melakukan pendekatan one health atau pendekatan yang menyelaraskan pembangunan kesehatan dan lingkungan.
Sebab, ketidakharmonisan alam dengan manusia akan menyebabkan kerugian besar di bidang Kesehatan,” terangnya.
(Artikel ini sudah tayang di Grid Health dengan judul: Covid-19 Masuk Dalam 'Disease X', Ilmuwan Prediksi Masih Banyak Lagi Penyakit yang Bakal Muncul)
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR