Nakita.id - Berikut adalah penjelasan transpor dan pertukaran zat pada manusia dalam buku Biologi kelas XI kurikulum merdeka.
Aktivitas makhluk hidup dapat terjadi sebagai bentuk proses biologis di dalam tubuh.
Kerja otak diperlukan dalam menjalankan proses berpikir.
Begitu pula kerja alat gerak digunakan untuk aktivitas fisik, seperti saat bermain dan berolahraga.
Pada waktu yang sama, berbagai organ dalam tubuh mengolah dan mendistribusikan makanan serta gas untuk mengatur produksi dan konsumsi energi tubuh.
Dapat dikatakan bahwa secara biologis, berbagai aktivitas yang kalian lakukan tersebut, terjadi karena adanya struktur dan fungsi dari beragam sistem organ penyusun tubuh.
Proses isiologis yang terjadi pada sistem organ saat beraktivitas dapat diukur dari berbagai perubahan kondisi tubuh.
Berbagai indikator perubahan pada kondisi tubuh, seperti perubahan pada laju napas, produksi keringat, warna kulit, kecepatan denyut jantung, kondisi otot, dan bahkan sensasi lapar dapat terjadi saat atau setelah tubuh beraktivitas.
Perubahan-perubahan kondisi tubuh yang terjadi saat dan setelah melakukan aktivitas melibatkan peningkatan dan penurunan kerja berbagai organ tubuh.
Perubahan pada laju napas, produksi keringat, warna kulit, kecepatan denyut jantung, kondisi otot.
Bahkan sensasi lapar pada dasarnya adalah perubahan dari beberapa sistem organ terkait, sebut saja sistem sirkulasi, sistem pernapasan, sistem pencernaan, dan sistem ekskresi.
Baca Juga: Kunci Jawaban Uji Kompetensi Biologi Kelas XI Halaman 86-87 Kurikulum Merdeka
Keempat sistem organ memang memiliki fungsi yang berbeda.
Tetapi keempatnya juga memiliki persamaan, yaitu melibatkan mekanisme transpor dan pertukaran zat pada proses isiologisnya.
Sel penyusun jaringan pada setiap sistem organ melakukan pertukaran zat melalui
membran sel, baik secara aktif maupun pasif.
Sistem pernapasan mempertukarkan gas, sistem pencernaan menyerap zat makanan, dan sistem ekskresi membuang sisa metabolisme.
Proses isiologis pada ketiga sistem organ tersebut melibatkan proses pertukaran zat dengan lingkungan luar tubuh.
Dimana zat yang dipertukarkan tersebut juga mengalami pengangkutan ke seluruh tubuh oleh sistem sirkulasi khususnya sistem peredaran darah.
a. Struktur pembuluh darah
Pembuluh darah adalah saluran khusus yang mengangkut berbagai zat ke seluruh tubuh manusia.
Organ-organ tempat terjadinya pertukaran zat, seperti usus halus, paru-paru, dan ginjal memiliki jumlah pembuluh darah yang lebih banyak.
Pada organ-organ pertukaran zat, terdapat lebih banyak pembuluh kapiler untuk mendukung pertukaran zat.
Pada usus halus terdapat banyak pembuluh kapiler dan pembuluh lakteal (limfa) untuk
penyerapan zat makanan.
Baca Juga: Kenali Reproduksi Tumbuhan Mulai dari Siklus Hidup hingga Pembuahan dan Penyebaran Biji
Sementara itu, alveolus di dalam paru-paru berlekatan langsung dengan banyak pembuluh kapiler untuk pertukaran gas.
Begitu pula di ginjal sebagai salah satu organ ekskresi, zat sisa metabolisme yang diangkut aliran darah akan dipertukarkan dengan dikeluarkan dari kapiler menuju nefron ginjal hingga akhirnya dikeluarkan dari tubuh bersama urine.
Jaringan penyusun dinding pembuluh darah disusun oleh setidaknya tiga lapisan jaringan dasar.
Yaitu lapisan jaringan epitel (pada pembuluh darah disebut endotelium); lapisan otot polos; dan lapisan jaringan ikat.
Ketiga lapisan jaringan secara lengkap menyusun pembuluh arteri dan vena, sedangkan kapiler hanya disusun satu lapisan saja, yaitu satu lapis sel endotelium.
Tipisnya dinding kapiler memudahkan proses pertukaran zat yang terjadi pada pembuluh ini karena setidaknya zat hanya perlu melintasi satu lapis sel saja.
b. Komponen darah dalam mengangkut zat
Darah sebagai bagian dari sistem sirkulasi merupakan jaringan ikat khusus berwujud cairan dengan beragam komponen terlarutnya.
Komponen darah terdiri dari plasma dan sel darah.
Darah menjadi media utama pengangkut berbagai zat di dalam tubuh, disamping fungsi isologis lainnya seperti pengaturan suhu tubuh dan sistem pertahanan
tubuh.
Baik komponen sel darah maupun plasma, keduanya menjadi media pengangkut zat ke seluruh tubuh.
Baca Juga: Kunci Jawaban Aktivitas 2.14 Biologi Kelas XI Halaman 48-49 Kurikulum Merdeka
Di antara tipe sel penyusun darah, sel darah merah (eritrosit) paling berperan dalam pengangkutan dan pertukaran zat khususnya gas, baik oksigen maupun karbon dioksida.
Gugus heme dari protein hemoglobin penyusun sel darah merah merupakan gugus aktif yang dapat berikatan dengan partikel gas.
Untuk mengikat gas, heme memerlukan zat besi.
Oleh karena itu, kekurangan zat besi dapat menyebabkan menurunnya fungsi pengangkutan gas oleh darah.
Kondisi ini dikenal sebagai anemia.
Plasma darah adalah komponen lainnya yang berperan dalam pengangkutan zat, khususnya zat makanan, hormon, dan sampah sisa
metabolisme.
Sebagian besar komponen plasma darah adalah air.
Oleh karena itu, zat yang diangkut plasma hanya yang terlarut air.
Sebagai contoh, untuk memasukkan obat, makanan, dan cairan tambahan ke
tubuh pasien perawatan intensif dilakukan melalui cairan infus.
Cairan infus memiliki komposisi air dan garam yang sama dengan plasma darah sehingga obat dan zat makanan yang larut air dapat dengan mudah masuk ke tubuh dengan dilarutkan pada cairan infus.
Baca Juga: Kunci Jawaban Aktivitas 2.6 Halaman 38 Biologi Kelas XI Kurikulum Merdeka
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR