Nakita.id - Berhubungan intim saat hamil muda kerap menjadi pertanyaan, lantas bagaimana dalam pandangan Islam?
Hubungan intim menjadi salah satu hal yang dilakukan pasangan suami istri secara rutin.
Tapi ketika istri hamil, banyak pertanyaan apakah hubungan intim masih boleh dilakukan.
Mengingat banyak umat Islam di Indonesia, tentu saja arahan dan panduan agama kerap menjadi bahasan.
Hubungan intim sata hamil tidak dilarang di dalam Islam.
Hanya saja, hubungan intim ini hanya boleh dilakukan selama tidak menimbulkan bahaya dan tidak memberatkan istri.
Jika hubungan intim memberatkan istri dan bisa menimbulkan bahaya, maka hal tersebut tidak dianjurkan.
Hal ini sebagai bentuk penerapan anjuran Islam dalam hubungan intim.
Yakni menggauli istri harus dilakukan dengan baik sesuai Alquran.
وَعَاشِرُوْهُنَّ بِالمَعْرُوْفِ
Pergaulilah istrimu dengan baik (Q.S An-Nisa:19)
Hubungan intim saat hamil juga disampaikan dalam fatwa Al-Lajnah Ad-Daima.
Baca Juga: Benarkah Demam Menjadi Gejala Hamil Muda? Simak Penjelasannya!
Dijelaskan bahwa Islam tidak melarang hubungan intim saat hamil.
وإن كان القصد وطء الزوج لزوجته الحامل فلا بأس بذلك؛ لأن الله لم يحرم وطء الزوجة إلا في حالة الحيض أو النفاس أو الإحرام.
Adapun jika yang dimaksudkan adalah seorang suami dibolehkan menyetubuhi istrinya yang hamil.
Karena Allah tidaklah melarang mencampuri istri kecuali pada masa haidh, nifas dan ihram.
Berhubungan seks selama kehamilan aman dilakukan, kecuali jika dokter atau bidan menyarankan sebaliknya.
Faktanya, dorongan seks dapat meningkat pada tahap tertentu kehamilan.
Melansir dari Medical News Today, seks tidak akan membahayakan bayi pada tahap apa pun selama kehamilan yang sehat.
Bayi dilindungi oleh otot rahim yang kuat, cairan ketuban, dan sumbat lendir yang berkembang di sekitar leher rahim.
Bila Moms berada pada tahap akhir kehamilan, sebaiknya memilih posisi yang tidak menekan perut ibu hamil.
Salah satu posisi terbaik yang bisa dilakukan yaitu posisi misionaris.
Jika dalam posisi berbaring telentang, berat bayi mungkin memberi tekanan ekstra pada organ dalam atau arteri utamanya.
Baca Juga: Kram Perut Saat Hamil Muda, Apakah Berbahaya untuk Moms dan Janin?
Seorang wanita hamil mungkin merasa lebih nyaman dalam posisi di mana ia dapat mengontrol kedalaman dan kecepatan penetrasi.
Posisi nyaman mungkin termasuk wanita hamil berada di atas pasangannya, menyendok berdampingan, atau duduk di tepi tempat tidur.
Mengutip dari Parenting Firstcry, berikut adalah beberapa posisi hubungan intim saat hamil muda.
1. Spooning
Teknik atau posisi spooning ini caranya adalah pasangan berbaring miring berdampingan.
Dengan posisi ini, penetrasi tidak terlalu dalam dan relatif lebih aman untuk kehamilan muda.
Di trimester awal kehamilan, pasangan sebaiknya menghindari posisi seks yang riksan menekan rahim, seperti posisi berdiri dan misionaris.
2. Berbaring di tepi kasur
Moms dan Dads juga bisa mencoba posisi aman yakni berbaring di tempat tidur.
Caranya, Moms berbaring di tepi tempat tidur dan lututnya ditekuk.
Sedangkan Dads berdiri menghadap Moms. Posisi ini juga minim tekanan pada perut ibu hamil.
Baca Juga: 7 Tanda Hamil Muda pada Perut yang Bisa Dilihat dan Dirasakan
3. Berlutut di sofa
Moms juga bisa duduk berlutut di sofa atau kursi empuk dengan perut menghadap sandaran sofa.
Sementara itu, pasangan melakukan penetrasi dari belakang.
4. Woman on top
Terakhir, posisi aman bagi ibu hamil adalah woman on top. Posisi Moms berada di atas pasangan ini relatif minim tekanan pada perut.
Selain itu, ibu hamil juga dapat mengontrol kedalaman penetrasi agar hubungan intim lebih nyaman.
Nah, posisi di atas bisa dicoba dilakukan sebagai tips hubungan intim aman saat hamil ya, Moms.
Akan tetapi, ada beberapa tanda bahaya atau beberapa kondisi yang membuat Moms dan Dads harus waspada jika sedang berhubungan intim saat hamil.
Pasangan sebaiknya waspada dan segera berkonsultasi ke dokter apabila berhubungan intim saat hamil muda sampai memicu pendarahan.
Atau, jika setelah berhubungan intim keluar cairan berbau tidak sedap dari vagina ibu hamil.
Jika terjadi kondisi tersebut, bisa jadi tanda infeksi yang bisa menjalar sampai ke rahim.
Baca Juga: Penyebab Berhubungan Intim Saat Hamil Muda Keluar Darah dan Cara Mengatasinya
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR