Nakita.id – Seorang anak tentu harus mengakui jika mereka punya salah, dan harus minta maaf.
Inilah tugas orangtua untuk mengajarkan anak supaya bisa minta maaf jika salah.
Dads bisa #BerperanSama lewat pengajaran ini.
Berperan sama berlangsung sepanjang waktu seiring perkembangan anak yang semakin bertambah.
Termasuk ikut berperan sama dalam mengajari anak agar mau meminta maaf saat berbuat salah.
Dalam hal ini, Dads bisa memberi balita pengertian akan pentingnya hal ini.
Menanamkan nilai-nilai baik sejak masih kecil akan terbawa sampai nanti mereka dewasa. Pada masa-masa inilah, Dads sebagai ayah bisa mengisi pengajaran tentang memiliki sikap baik.
Semua orang pasti pernah melakukan kesalahan, namun permintaan maaf terasa sulit bahkan untuk orang dewasa.
Terkadang kata maaf yang terucap, tidak benar-benar tulis dan tidak ada yang berubah dari perilakunya.
Permintaan maaf seharusnya adalah tentang memperbaiki hubungan bukan hanya mengucapkan beberapa kata saja.
Lantas, bagaimana membantu anak-anak belajar mengatakan maaf dengan sungguh-sungguh?
Baca Juga: Cara Ayah Berperan Sama Jadi Sosok Pendukung dan Penyayang dalam Keluarga
Melansir dari PBS Kids, berikut ini adalah cara mengajarkan anak meminta maaf dengan tulus saat melakukan kesalahan.
1. Latih empati
Hal yang mendasar ketika membantu anak agar meminta maaf dengan tulus adalah dengan melatih empati.
Permintaa maaf sebenarnya memiliki makna bagaimana benar-benar memahami apa yang dirasakan orang lain. Melatih empati membantu anak-anak memahami untuk apa permintaan maaf.
Salah satu cara terbaik untuk membantu anak-anak kecil belajar empati adalah dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang perasaan orang lain.
2. Ajarkan tentang tanggung jawab
Memahami empati mengarah pada pemahaman dan tanggung jawab. Ketika meminta anak-anak untuk meminta maaf, secara tidak langsung telah meminta mereka bertanggung jawab.
Hal penting yang harus diketahui oleh anak-anak tentang tanggung jawab adalah jika kita melakukan sesuatu yang salah atau menyakitkan itu menjadi masalah yang menjadi bagian kita.
Berbicara tentang bagaimana rasanya bertanggung jawab dapat membantu anak-anak kecil memahami mengapa permintaan maaf itu penting.
3. Bicara tentang apa yang terjadi selanjutnya
Setelah mempraktikkan apa dan mengapa permintaan maaf, inilah saatnya untuk memikirkan bagaimana membuat permintaan maaf menjadi bermakna.
Empati dan tanggung jawab memberi anak-anak alat yang mereka butuhkan untuk mengambil langkah selanjutnya dalam menebus kesalahan.
Ketika tahu seseorang merasa terluka karena sesuatu yang anak lakukan atau katakan, mengatakan maaf tidak selalu cukup.
Untuk itu, Dads bisa belajar melatih kepedulian supaya permintaan maaf menjadi bermakna.
Misalnya ajukan pertanyaan, ketika teman mereka sedih atau marah karena yang mereka lakukan, apakah mereka ingin membantu teman agar merasa lebih baik.
4. Maaf bukanlah hal yang tepat untuk diucapkan sepanjang waktu
Permintaan maaf dapat digunakan secara berlebihan, yang kemudian membuatnya kurang bermakna.
Beri anak-anak pengetahuan untuk memutuskan kapan permintaan maaf itu pantas, dan kapan itu tidak diperlukan.
Latih situasi ketika seseorang mungkin merasa menyesal dan mengatakannya, dan ketika seseorang tidak perlu meminta maaf.
Memiliki keterampilan untuk membedakan kapan permintaan maaf diperlukan akan membantu mereka benar-benar bersungguh-sungguh dengan apa yang mereka katakan.
Mengatakan maaf dengan menjadi keterampilan yang sulit bagi anak-anak dan orang dewasa.
Dengan membimbing anak untuk mempelajari permintaan maaf yang sebenarnya, Dads bisa membantu kesehateraan emosial dan sosial mereka.
Baca Juga: Perhatikan Kualitas Tidur Anak, Dads Wajib Berperan Sama Lakukan Hal Ini
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR