Empati dan tanggung jawab memberi anak-anak alat yang mereka butuhkan untuk mengambil langkah selanjutnya dalam menebus kesalahan.
Ketika tahu seseorang merasa terluka karena sesuatu yang anak lakukan atau katakan, mengatakan maaf tidak selalu cukup.
Untuk itu, Dads bisa belajar melatih kepedulian supaya permintaan maaf menjadi bermakna.
Misalnya ajukan pertanyaan, ketika teman mereka sedih atau marah karena yang mereka lakukan, apakah mereka ingin membantu teman agar merasa lebih baik.
4. Maaf bukanlah hal yang tepat untuk diucapkan sepanjang waktu
Permintaan maaf dapat digunakan secara berlebihan, yang kemudian membuatnya kurang bermakna.
Beri anak-anak pengetahuan untuk memutuskan kapan permintaan maaf itu pantas, dan kapan itu tidak diperlukan.
Latih situasi ketika seseorang mungkin merasa menyesal dan mengatakannya, dan ketika seseorang tidak perlu meminta maaf.
Memiliki keterampilan untuk membedakan kapan permintaan maaf diperlukan akan membantu mereka benar-benar bersungguh-sungguh dengan apa yang mereka katakan.
Mengatakan maaf dengan menjadi keterampilan yang sulit bagi anak-anak dan orang dewasa.
Dengan membimbing anak untuk mempelajari permintaan maaf yang sebenarnya, Dads bisa membantu kesehateraan emosial dan sosial mereka.
Baca Juga: Perhatikan Kualitas Tidur Anak, Dads Wajib Berperan Sama Lakukan Hal Ini
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR