Namun, Moms bisa segera menghubungi dokter apabila bayi mengalami diare, sembelit, atau belum BAB lebih dari seminggu.
Sebab, bisa jadi bayi mengalami masalah pencernaan.
Nah, itu tadi penjelasan terkait frekuensi BAB bayi yang normal usia 0-12 bulan.
Konsistensi dan frekuensi BAB bayi memang penting untuk dipantau selama masa tahun pertama kehidupannya.
Perubahan ini biasanya normal serta menjadi tanda dari tumbuh kembang bayi yang sehat.
Selain itu, dokter anak juga umumnya menanyakan frekuensi BAB dan BAK (buang air kecil) bayi dalam setiap pemeriksaan.
Jadi, konsultasikan langsung dengan dokter jika ada yang ingin Moms ketahui lebih lanjut.
Baca Juga: Penjelasan Frekuensi BAB Bayi yang Normal Serta Warna Feses yang Harus Diwaspadai
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR