Nakita.id - Dalam beberapa tahun terakhir, muncul banyak perdebatan tentang potensi kesehatan daging panggang.
Ada klaim bahwa mengonsumsi daging panggang secara teratur dapat meningkatkan risiko kanker.
Namun, sejauh mana klaim ini benar?
Artikel ini akan mengupas mitos dan fakta seputar hubungan antara daging panggang dan kanker untuk memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang topik ini.
Daging panggang adalah proses memasak daging menggunakan panas langsung, seperti panggangan atau pemanggangan.
Biasanya, daging yang dipanggang memiliki rasa yang lezat dan menggugah selera.
Namun, beberapa orang khawatir akan potensi risiko kesehatan yang terkait dengan konsumsi daging panggang.
Beberapa penelitian epidemiologi telah mengaitkan konsumsi daging panggang dengan peningkatan risiko kanker tertentu, terutama kanker kolorektal.
Klaim ini didasarkan pada fakta bahwa saat daging dipanggang pada suhu tinggi, senyawa berbahaya seperti polisiklik aromatic hydrocarbons (PAHs) dan heterosiklik amina (HCA) dapat terbentuk.
Senyawa-senyawa ini diketahui memiliki sifat karsinogenik.
Meskipun ada keterkaitan antara daging panggang dan peningkatan risiko kanker, penting untuk mempertimbangkan beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi hasil penelitian.
Baca Juga: Mudah Bisa Ditiru, Begini Cara Buat Daging Empuk dengan Baking Soda
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR