Nakita.id - Pasca melahirkan, beberapa perempuan mengalami perubahan pada penglihatan mereka.
Ini bisa menjadi pengalaman yang membingungkan dan mengkhawatirkan.
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan perubahan ini, dan di bawah ini adalah beberapa penjelasan tentang penyebab umum perubahan penglihatan pasca melahirkan:
Selama kehamilan, tubuh mengalami perubahan hormon yang signifikan.
Setelah melahirkan, kadar hormon dalam tubuh perlahan-lahan kembali normal.
Perubahan hormon ini dapat mempengaruhi kelembaban mata dan kualitas air mata, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi penglihatan.
Beberapa perempuan mungkin mengalami mata kering atau mata yang lebih sensitif setelah melahirkan.
Selama kehamilan, aliran darah meningkat untuk memenuhi kebutuhan janin yang berkembang.
Setelah melahirkan, perubahan hormon dan penurunan tiba-tiba dalam volume darah dapat mempengaruhi sirkulasi darah, termasuk sirkulasi ke area mata.
Perubahan ini dapat sementara mempengaruhi penglihatan dan menyebabkan penglihatan kabur atau buram.
Selama persalinan, tekanan dapat ditempatkan pada saraf optik, yang bertanggung jawab untuk mengirimkan sinyal penglihatan dari mata ke otak.
Baca Juga: Berapa Lama Masa Nifas Pasca Melahirkan dan Apa yang Perlu Dipersiapkan?
Tekanan yang berlebihan pada saraf optik dapat menyebabkan perubahan sementara pada penglihatan, seperti penglihatan ganda atau penglihatan kabur.
Selama kehamilan, tubuh membutuhkan tambahan nutrisi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin.
Setelah melahirkan, beberapa perempuan mungkin mengalami kekurangan nutrisi karena fokus perhatian mereka beralih ke perawatan bayi baru lahir.
Kekurangan nutrisi ini dapat mempengaruhi kesehatan mata dan penglihatan.
Proses melahirkan dan perawatan bayi baru lahir dapat menyebabkan tingkat stres dan kelelahan yang tinggi pada ibu.
Stres dan kelelahan kronis dapat mempengaruhi kesehatan mata dan mengakibatkan perubahan pada penglihatan.
Mata kering, penglihatan kabur, dan mata yang terasa lelah adalah beberapa gejala yang umum terjadi.
Selama kehamilan, beberapa perempuan mungkin mengalami perubahan refaksi mata, yaitu kemampuan mata untuk memfokuskan objek yang terletak di dekat atau jauh.
Perubahan hormon dan perubahan volume cairan dalam tubuh dapat mempengaruhi ketebalan dan kelenturan lensa mata, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi refaksi mata.
Ini dapat menyebabkan penglihatan kabur, sulit memfokuskan objek, atau kesulitan melihat dengan jelas.
Beberapa perempuan mungkin sudah memiliki kondisi mata yang mendasari sebelum kehamilan, tetapi mungkin tidak menyadari hal itu.
Baca Juga: Tak Perlu Langsung Obat, Ini Ramuan Tradisional Menurunkan Berat Badan Setelah Melahirkan
Melahirkan dapat memperburuk gejala kondisi tersebut.
Contohnya, perempuan dengan mata kering kronis, astigmatisme, atau miopia (rabun jauh) mungkin mengalami gejala yang lebih buruk setelah melahirkan.
Selama kehamilan, beberapa perempuan mungkin menghindari penggunaan lensa kontak karena perubahan pada permukaan mata atau ketidaknyamanan yang disebabkan oleh peningkatan kadar hormon.
Setelah melahirkan, beberapa perempuan mungkin kembali menggunakan lensa kontak, dan ini dapat mempengaruhi kenyamanan dan penglihatan mereka.
Lensa kontak yang tidak cocok dengan perubahan mata pasca melahirkan dapat menyebabkan penglihatan kabur atau ketidaknyamanan.
Meskipun perubahan penglihatan pasca melahirkan umumnya bersifat sementara, penting untuk tetap waspada dan berkonsultasi dengan profesional medis jika gejala berlanjut atau memburuk.
Dokter mata atau optometris dapat melakukan pemeriksaan lengkap untuk mengevaluasi kesehatan mata dan memberikan rekomendasi yang sesuai.
Penggunaan kacamata atau lensa kontak yang sesuai serta perawatan mata yang baik juga dapat membantu mengatasi gejala dan memperbaiki penglihatan pasca melahirkan.
Itu dia Moms penyebab penglihatan berubah setelah melahirkan.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Moms Wajib Tahu, Ini Cara Tepat Menggunakan Gurita Setelah Melahirkan
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR