"Jadinya, orangtua merasa, 'Oh, itu tanggung jawab anak sendiri untuk belajar'. Itu bisa menyebabkan anak merasa kesepian. Atau saat anak butuh bantuan, orangtua tidak ada," ujar Amanda.
Sebaliknya, orangtua yang terlalu banyak terlibat dalam kegiatan pembelajaran anak remaja ternyata juga dapat menyebabkannya mudah bosan belajar.
Bahkan, anak remaja bisa merasa terganggu dan tidak memiliki privasi, karena merasa selalu diawasi.
"Jadi, ruang geraknya itu enggak ada privacy sama sekali. Biasanya jadi malas untuk belajar, karena selalu dicek sama orangtuanya dan itu jadi tuntutan tersendiri," ungkap Amanda.
"Akhirnya, itu jadi menurunkan motivasinya si anak untuk belajar," lanjutnya.
Menurut Amanda, metode belajar yang salah ternyata juga bisa menjadi penyebab seorang anak bisa mudah bosan belajar.
"Anak-anak tuh ada bermacam-macam metode belajarnya. Ada visual, kinestetik, auditori, dan ada yang digital. Digital itu seperti menggali informasi yang banyak ya, lebih ke pengetahuan yang dia ambil," jelasnya.
Kembali lagi ke metode belajar yang sudah disampaikan, Amanda menyampaikan kembali bahwa ada anak remaja yang senang bergerak.
Sehingga, untuk belajar pun harus disertai dengan mengerjakan sesuatu agar bisa menerima materi atau informasi dengan mudah.
"Kalau ruang belajarnya terlalu sempit, dia enggak bisa gerak bebas. Kalau dia sangat kaku (saat belajar), itu malah enggak bisa menerima materi atau informasi," jelas psikolog anak ini.
Baca Juga: Psikolog Ungkap 3 Faktor Penyebab Anak Bisa Mengantuk Saat Belajar, Apa Saja?
Masih Banyak yang Keliru, Begini Cara Tepat Melakukan Toilet Training pada Anak
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR