Nakita.id - Ibu baru biasanya lebih khawatir tentang tumbuh kembang bayi. Apalagi kalau sudah berusia 4 bulan.
Pasalnya ketika bayi berusia 4 bulan, perkembangan yang signifikan biasanya akan mulai muncul.
Karena sebagai ibu yang baru saja melahirkan 1 anak, masih bingung tentang apa saja perkembangan yang harusnya dilewati bayi dari usia 0 bulan.
Nah, biasanya bayi usia 4 bulan bisa menggerakan tangan dan kaki bersamaan, mengangkat kepala, hingga tertawa dan tersenyum ketika diajak bercanda.
Namun, yang sering menjadi pertanyaan banyak orang adalah bagaimana kalau bayi 4 bulan belum bisa tengkurap.
Normalkah bayi 4 bulan belum terngkurap?
Nah, supaya tak menjadi simpang siur, yuk kita ketahui penjelasan selengkapnya.
Melansir dari What to Expect, bayi mulai belajar berguling tengkurap biasanya memang terjadi diantara usia 4-6 bulan.
Namun, biasanya Si Kecil belum terlalu mahir untuk membalikan tubuhnya kembali.
Selain itu, bayi juga biasanya belum lancar untuk menahan tubuh menggunakan siku dan dada saat tengkurap.
Jadi, sebenarnya merupakan hal yang wajar apabila Si Kecil belum bisa tengkurap saat usianya 4 bulan.
Kendati demikian, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan hingga membuat bayi 4 bulan belum bisa tengkurap.
Melansir dari Intermountain Health Care, bayi 4 bulan yang belum bisa tengkurap biasanya disebabkan oleh:
- Kelainan genetik seperti down syndrome
- Gangguan perkembangan seperti autisme
- Kelahiran prematur
- Hipotiroid
- Masalah pada otot seperti cerebral palsy
Saat Si Kecil sudah memasuki umur bisa tengkurap pun, ada beberapa cara dan tips yang bisa Moms lakukan untuk melatih bayi tengkurap di sela-sela waktu bermain, yaitu:
Tummy time adalah sesi khusus untuk menengkurapkan bayi di tempat yang aman dan nyaman, kemudian membiarkannya bermain.
Moms dapat menengkurapkan bayi di atas tikar bermain, di tempat tidurnya, atau di lantai beralas matras empuk.
Pancing dengan mainan yang Moms goyang-goyangkan di depan wajahnya atau diletakkan di samping Si Kecil supaya ia mau mencoba mengangkat kepala dan melihat-lihat sambil tengkurap.
Baca Juga: Luar Biasa! Ini 3 Manfaat Tummy Time untuk Bayi, Termasuk Mencegah Sindrom Kepala Datar
Bisa juga dengan menengkurapkan Si Kecil di depan cermin dengan sudut 45 derajat agar ia tertarik untuk melihat cerminan wajahnya sendiri.
Academy of American Pediatrics (AAP) merekomendasikan Moms melakukan tummy time 3-5 menit untuk 2-3 kali per hari.
Namun, Moms tidak harus menjadwalkannya secara rutin karena tummy time bisa dilakukan kapan pun.
Misalnya, beberapa menit setelah mandi atau setelah ia bangun dari tidur siang karena bayi merasa segar di dua waktu ini.
Moms juga tidak perlu sampai menghitung menit ke menitnya. Akhiri sesi tummy time ketika bayi tampak tidak nyaman atau kecapekan.
Hal yang paling sederhana yang bisa Moms dan Dads lakukan di rumah adalah membiarkan Si Kecil tengkurap di atas dada orang tuanya.
Selain bisa menstimulasi kegiatan tummy time, cara ini juga bisa memperkuat bonding antara anak dan orang tua.
Ketika melakukan kegiatan ini, jangan lupa untuk selipkan nyanyian, sentuhan, atau ajak Si Kecil berbicara agar ia merasa lebih tenang dan nyaman.
Moms bisa menggunakan alat bantu seperti bantal tipis atau selimut bayi yang digulung untuk menopang dada Si Kecil ketika ditengkurapkan.
Cara lainnya adalah dengan menengkurapkan Si Kecil di atas bola (Moms bisa melapisi bola dengan selimut agar Si Kecil nyaman).
Ingat untuk selalu waspada dan jangan pernah legah atau meninggalkan bayi sendirian ketika menggunakan cara yang satu ini.
Baca Juga: Ada Bahaya Bayi Tidur Tengkurap Jika Tidak Diawasi, Namun Ini Manfaatnya Tengkurap untuk Si Kecil
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Kirana Riyantika |
KOMENTAR