Nakita.id - Publik digegerkan dengan kasus seorang balita berusia 3 tahun positif narkoba.
Peristiwa ini terjadi di Samarinda, Kalimatan Timur di mana balita terindikasi narkoba karena minum air dari botol bekas.
Pelaku dengan inisial TR (51) tahun menggunakan botol tersebut sebagai bong atau alat menghisab sabu.
Dia tidak mengira bahwa bekas air itu masih memiliki efek narkoba.
“Pelaku dan rekannya malam hari habis isap sabu. Terus botol itu disimpan dibawah meja ruang tamu."
"Saat korban minta minum, pelaku ambil air itu kasikan ke ibu korban. Pelaku tidak mengira, air bekas itu masih ada efeknya,” terang Kompol Rengga Puspo seperti dilansir Kompas.
Ibu balita kemudian curiga karena anaknya menjadi lebih aktif dan tidak bisa tidur sampai akhirnya ditanggapi oleh dinas kesehatan setempat.
Dari hasil tes urine, balita usia 3 tahun itu positif narkoba jenis sabu.
Melansir dari laman Dinas Pendidikan Kabupaten Batu Bara, narkoba memiliki dampak berbahaya bagi anak-anak.
Pasalnya, narkoba bisa menimbulkan adiksi atau ketergantungan secara fisik dan psikologis.
Anak yang terpapar narkoba bisa merusak kesehatan hingga organ tubuhnya.
Baca Juga: Balita 3 Tahun Positif Narkoba Setelah Diberi Minum Tetangga, Ini Kronologinya
Jika digunakan terus menerus, narkoba akan menimbulkan ketergantungan.
Kecanduan ini akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis karena terjadinya kerusakan sistem saraf.
Selain itu, narkoba juga akan merusak organ tubuh seperti jantung, paru-paru,hati dan ginjal.
Dampak Narkoba Secara Fisik
1. Gangguan pada system syaraf (neurologis) seperti: kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran, kerusakan syaraf tepi.
2. Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler) seperti: infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah.
3. Gangguan pada kulit (dermatologis) seperti: penanahan (abses), alergi, eksim
4. Gangguan pada paru-paru (pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru.
5. Sering sakit kepala, mual-mual dan muntah, murus-murus, suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur.
6. Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan padaendokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (estrogen, progesteron, testosteron), serta gangguan fungsi seksual.
7. Dampak terhadap kesehatan reproduksi pada remaja perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi, dan amenorhoe (tidak haid).
Baca Juga: Jangan Sampai Pertumbuhan Anak Terhambat, Ketahui Vitamin Penambah Zat Besi Balita yang Aman
8. Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakaian jarum suntik secara bergantian, risikonya adalah tertular. penyakit seperti hepatitis B, C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya.
9. Penyalahgunaan narkoba bisa berakibat fatal ketika terjadi Over Dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over dosis bisa menyebabkan kematian.
Dampak Sosial
- Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan.
- Merepotkan dan menjadi beban keluarga.
- Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram.
Dampak Psikis
- Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah.
- Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga.
- Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku yang brutal.
- Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Tempat Wisata di Bali yang Cocok untuk Balita
- Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri.
Dorong Bapak Lebih Aktif dalam Pengasuhan, Sekolah Cikal Gelar Acara 'Main Sama Bapak' Bersama Keluarga Kita dan WWF Indonesia
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR