Nakita.id - Ibu hamil yang sakit tipes memang menjadi perhatian yang serius.
Tipes, atau tifus, adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi yang menyerang sistem pencernaan.
Infeksi ini umumnya disebabkan oleh makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh bakteri tersebut.
Ketika seorang ibu hamil menderita tipes, penting untuk memahami apakah penyakit ini dapat menular ke janin.
Mari kita eksplorasi lebih lanjut.
Tipes dapat menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi oleh kuman Salmonella typhi.
Namun, penularan langsung dari ibu hamil yang sakit tipes ke janinnya melalui plasenta tidak terdokumentasikan.
Meskipun jarang terjadi, infeksi janin oleh bakteri Salmonella typhi dapat terjadi melalui aliran darah jika infeksi ibu sangat parah.
Wah ternyata separah itu ya, Moms.
Lalu seperti penularan yang akan terjadi jika ibu hamil sakit tipes dan menularkannya ke janin?
Sebelumnya perlu diketahui, gejala penyakit ini umumnya muncul secara bertahap pada 1-3 minggu setelah tubuh terinfeksi bakteri.
Baca Juga: Apa Saja Penyebab Tipes pada Anak Kambuh Lagi? Simak Penjelasannya
Tapi, dalam beberapa kasus, gejala penyakit ini juga bisa terjadi secara mendadak.
Beberapa gejala tipes yang mungkin dialami, di antaranya demam tinggi (40°C), sakit kepala, sakit perut, diare atau sembelit, nyeri dan sakit pada otot, muncul ruam atau bintik merah di kulit, hingga nafsu makan menurun.
Komplikasi tipes dapat berujung pada kematian jika tidak cepat tertangani.
Bila muncul gejala tersebut, oleh dokter akan dilakukan tes darah, jika hasilnya negatif padahal ibu menunjukkan gejala tipes, tes bisa diulang sambil menunggu biakan kuman.
Diagnosis tipes tidak bisa ditegakkan hanya dari pemeriksaan fisik dan melihat gejalanya semata.
Beberapa penelitian melaporkan bahwa infeksi ini dapat menyelinap ke dalam plasenta sehingga memengaruhi kesehatan bayi.
Menurut sebuah penelitian terbitan Journal of Obstetric Medicine, tipes saat hamil bisa meningkatkan risiko keguguran atau melahirkan bayi yang juga mengalami demam tifoid.
Ibu hamil sakit tipes juga diperkirakan dapat meningkatkan risiko melahirkan prematur dan bayi dengan berat badan rendah.
Ibu hamil yang menderita tipes memiliki risiko kematian 15% atau lebih.
Janin yang dikandungnya, berpeluang sekitar 60-80% gugur atau lahir prematur.
Infeksi ini bisa dicegah dengan vaksinasi.
Moms yang mengalami infeksi saat melahirkan disarankan untuk tidak menyusui bayinya karena dikhawatirkan bisa menular, namun setelah sembuh bisa segera menyusui bayinya lagi.
Selain itu, Moms dianjurkan untuk banyak istirahat, menjalani pengobatan simptomatik dan minum obat antibakteri.
Tidak semua obat tipes aman untuk ibu hamil.
Namun, dokter akan meresepkan obat antibiotik yang aman dikonsumsi dan tidak membahayakan kehamilan atau janin.
Ibu juga akan diminta untuk istirahat total dan hanya boleh mengonsumsi makanan lunak.
Dokter akan menilai apakah perlu dirawat di rumah sakit atau cukup dirawat di rumah.
Pada kondisi tertentu, misalnya tinjanya sudah disertai darah, sebagai tanda awal telah terjadi perlukaan di usus, maka dokter akan meminta untuk dirawat di rumah sakit.
Tipes dimungkinkan untuk kambuh, supaya hal tersebut tidak terjadi, selain menjaga kebersihan lingkungan, selalu cuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah BAB, bisa juga dilakukan vaksinasi.
Biar lebih aman, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi air mineral atau air yang sebelumnya sudah dimasak hingga mendidih.
Selain itu, sebaiknya jangan mengonsumsi es karena bisa saja dibuat dari air yang tidak terjaga kebersihannya.
Menjalankan pola hidup sehat dan menjaga kebersihan nyatanya sangat penting untuk mencegah tipes saat hamil. Jika muncul gejala penyakit, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke rumah sakit.
Tonton Sisi Baru dari Kisah Legendaris yang Telah Dinanti dalam Disney’s 'Mufasa: The Lion King'
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR