Nakita.id - Mertua merupakan bagian penting dalam kehidupan berumah tangga.
Namun, tak dapat dipungkiri bahwa ada beberapa mertua yang bisa dianggap "toxic" atau memiliki perilaku yang tidak sehat dalam hubungan keluarga.
Mengenali ciri-ciri mertua toxic dapat membantu kita dalam menjaga kesehatan dan keharmonisan hubungan keluarga.
Berikut adalah beberapa ciri-ciri yang dapat menjadi pertanda mertua toxic:
Mertua toxic seringkali memiliki persepsi yang negatif terhadap pasangan anaknya.
Mereka mungkin meragukan kemampuan atau kesetiaan pasangan anak mereka tanpa alasan yang jelas.
Mertua seperti ini seringkali sulit menerima pasangan anak mereka dan selalu mencari kesalahan atau kekurangan dalam segala hal.
Mertua toxic seringkali cenderung ingin mengendalikan segala aspek kehidupan pasangan anak mereka.
Mereka seringkali campur tangan dalam pengambilan keputusan keluarga, bahkan dalam hal-hal yang seharusnya menjadi ranah privat pasangan tersebut.
Mertua seperti ini sulit memberikan kebebasan dan menghargai otonomi dalam keluarga baru.
Mertua toxic seringkali tidak menghormati privasi pasangan anak mereka.
Mereka bisa saja memasuki kamar tanpa izin atau membuka surat atau pesan pribadi tanpa seizin pemiliknya.
Mertua seperti ini sulit memahami batasan antara peran mereka sebagai orang tua dan privasi individu pasangan anak mereka.
Mertua toxic seringkali cenderung memberikan kritik yang berlebihan dan tidak konstruktif terhadap pasangan anak mereka.
Mereka seringkali merasa perlu untuk mengomentari setiap tindakan atau keputusan yang dibuat, tanpa mempertimbangkan perasaan atau kebutuhan pasangan anak mereka.
Kritik yang berlebihan ini dapat merusak kepercayaan diri dan mengganggu hubungan yang sehat.
Mertua toxic seringkali menggunakan manipulasi emosional untuk mempengaruhi pasangan anak mereka.
Mereka dapat menggunakan ancaman, kesedihan, atau bahkan mengabaikan pasangan anak mereka sebagai alat untuk mendapatkan kehendak mereka.
Mertua seperti ini sulit untuk diajak berkomunikasi secara jujur dan terbuka.
Mertua toxic seringkali tidak menghargai batasan yang ditetapkan oleh pasangan anak mereka.
Mereka mungkin mengabaikan permintaan atau keputusan yang dibuat oleh pasangan anak mereka, mengganggu kehidupan pribadi atau kehidupan keluarga.
Mertua seperti ini sulit untuk menerima bahwa pasangan anak mereka memiliki hak dan tanggung jawab sendiri dalam kehidupan mereka.
Baca Juga: Rumah Auto Cantik dan Segar! Ini Sederet Rekomendasi Tanaman Hias dalam Ruangan
Mertua toxic seringkali tidak menghormati pasangan anak mereka sebagai individu yang dewasa dan memiliki hak yang sama.
Mereka seringkali merendahkan atau meremehkan pendapat, keputusan, atau kontribusi pasangan anak mereka dalam kehidupan keluarga.
Mereka mungkin tidak menganggap pasangan anak mereka sebagai bagian yang setara dalam keluarga, sehingga menciptakan ketegangan dan ketidakseimbangan dalam hubungan.
Mertua toxic seringkali tidak memberikan dukungan emosional kepada pasangan anak mereka.
Mereka mungkin tidak mau mendengarkan atau memahami perasaan dan masalah yang dihadapi pasangan anak mereka.
Mertua seperti ini sulit untuk memberikan dukungan dan kehangatan yang dibutuhkan dalam hubungan keluarga.
Mertua toxic seringkali menggunakan rasa bersalah sebagai alat untuk mempengaruhi pasangan anak mereka.
Mereka mungkin secara sengaja atau tidak sengaja membuat pasangan anak mereka merasa bersalah atas keputusan atau pilihan hidup mereka.
Hal ini dapat menciptakan ketegangan dan kecemasan yang merusak hubungan keluarga.
Mertua toxic seringkali sulit dalam berkomunikasi yang sehat dan konstruktif.
Mereka mungkin menggunakan bahasa yang kasar, mengucilkan, atau memanipulasi dalam komunikasi mereka.
Baca Juga: Dikasih Tahu Mama Mertua, Begini Lo Cara Membersihkan Layar TV Sampai Bersih
Kurangnya komunikasi yang sehat dapat menghambat pemahaman dan penyelesaian masalah dalam keluarga.
Sebagian artikel ini ditulis dengan bantuan kecerdasan buatan
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR