Mertua toxic seringkali tidak menghormati pasangan anak mereka sebagai individu yang dewasa dan memiliki hak yang sama.
Mereka seringkali merendahkan atau meremehkan pendapat, keputusan, atau kontribusi pasangan anak mereka dalam kehidupan keluarga.
Mereka mungkin tidak menganggap pasangan anak mereka sebagai bagian yang setara dalam keluarga, sehingga menciptakan ketegangan dan ketidakseimbangan dalam hubungan.
Mertua toxic seringkali tidak memberikan dukungan emosional kepada pasangan anak mereka.
Mereka mungkin tidak mau mendengarkan atau memahami perasaan dan masalah yang dihadapi pasangan anak mereka.
Mertua seperti ini sulit untuk memberikan dukungan dan kehangatan yang dibutuhkan dalam hubungan keluarga.
Mertua toxic seringkali menggunakan rasa bersalah sebagai alat untuk mempengaruhi pasangan anak mereka.
Mereka mungkin secara sengaja atau tidak sengaja membuat pasangan anak mereka merasa bersalah atas keputusan atau pilihan hidup mereka.
Hal ini dapat menciptakan ketegangan dan kecemasan yang merusak hubungan keluarga.
Mertua toxic seringkali sulit dalam berkomunikasi yang sehat dan konstruktif.
Mereka mungkin menggunakan bahasa yang kasar, mengucilkan, atau memanipulasi dalam komunikasi mereka.
Baca Juga: Dikasih Tahu Mama Mertua, Begini Lo Cara Membersihkan Layar TV Sampai Bersih
Kurangnya komunikasi yang sehat dapat menghambat pemahaman dan penyelesaian masalah dalam keluarga.
Sebagian artikel ini ditulis dengan bantuan kecerdasan buatan
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR