Di daerah tertentu mungkin saja air ini dapat terkontaminasi oleh paparan racun seperti polutan industri atau bakteri dari limpasan pertanian.
Selain itu, pipa ledeng tua dapat menyebabkan kontaminasi timbal, serta bencana alam seperti banjir juga dapat menjadi faktor penyebab kontaminasi yang berpotensi mencemari sistem air publik untuk sementara.
Sementara itu, air mineral kemasan dinilai tidak ramah lingkungan.
Di Amerika Serikat, produksi air kemasan di negara ini menggunakan 1,8 miliar Kg plastik pada tahun 2016 saja.
Adapun energi yang dibutuhkan jauh lebih besar untuk menghasilkan jumlah tersebut, atau setara dengan 64 juta barel minyak.
Selain itu, hanya 20 persen botol palstik yang dapat di daur ulang, inilah yang sangat bermasalah, karena botol plastik telah terbukti dapat melepaskan racun saat terdegradasi.
Tak hanya itu, beberapa produksi air mineral kemasan mengandung potongan plastik yang sangat kecil yang disebut dengan mikroplastik.
Bahkan, beberapa penelitian pada hewan dan studi lainnya seperti yang dipublikasikan di jurnal Scientific Report menunjukkan, mikroplastik menjadi bahan kimia yang dapat mengganggu fungsi endokrin.
Selain itu, efek buruk mikroplastik bagi kesehatan juga dapat meningkatkan peradangan.
Jika menumpuk seiring waktu, maka dapat mempengaruhi fungsi organ, seperti hati, ginjal, dan usus.
Oleh sebab itu, sehat tidaknya keduanya tergantung bagaimana Moms memilih satu di antaranya dan tetap menjaga kebersihan saat mengonsumsinya.
Baca Juga: Bisa Menyebar Lewat Makanan dan Air Minum, Kenali Gejala Hepatitis A pada Anak Serta Orang Dewasa
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR