Beberapa bayi mungkin memiliki pola makan yang tidak teratur atau tidak efisien.
Mereka mungkin makan banyak dalam satu waktu dan kemudian tidak makan dalam waktu yang lama.
Ini dapat mengakibatkan asupan kalori yang tidak konsisten dan berat badan yang tidak naik secara stabil.
8. Kondisi medis tertentu
Beberapa kondisi medis tertentu dapat memengaruhi pertumbuhan dan penambahan berat badan pada bayi.
Misalnya, penyakit metabolik seperti galaktosemia atau penyakit ginjal dapat mempengaruhi kemampuan tubuh bayi untuk memproses nutrisi dengan efisien.
9. Gangguan psikologis
Meskipun jarang terjadi pada bayi, gangguan psikologis seperti depresi atau kecemasan pada ibu dapat memengaruhi pola makan bayi.
Ketegangan atau stres yang dialami oleh ibu dapat berdampak negatif pada kualitas dan jumlah nutrisi yang diberikan pada bayi.
Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang pertumbuhan dan perkembangan bayi Anda, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter anak atau ahli gizi.
Mereka dapat melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mengidentifikasi penyebab mendasar dan memberikan perawatan yang sesuai.
Sebagian isi artikel ini ditulis dengan menggunakan bantuan kecerdasan buatan.
Baca Juga: Ini 10 Tips Memilih Kursi Makan High Chair yang Aman Untuk Bayi, Awas Sudut Lancipnya
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR